Hadits ke-2 dari 171, BAB 18. MENCEGAH BID'AH DAN PERKARA BARU, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-2 dari 171, BAB 18. MENCEGAH BID'AH DAN PERKARA BARU, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN



عن جابر رضي الله عنه قال: كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ إذَا خَطَبَ احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ، وَعَلَا صَوْتُهُ، وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ، حتَّى كَأنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ يقولُ: صَبَّحَكُمْ وَمَسَّاكُمْ، ويقولُ: بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيَقْرُنُ بيْنَ إصْبَعَيْهِ: السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى، ويقولُ: أَمَّا بَعْدُ؛ فإنَّ خَيْرَ الحَديثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرُ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، ثُمَّ يقولُ: أَنَا أَوْلَى بكُلِّ مُؤْمِنٍ مِن نَفْسِهِ؛ مَن تَرَكَ مَالًا فَلأَهْلِهِ، وَمَن تَرَكَ دَيْنًا أَوْ ضَيَاعًا، فَإِلَيَّ وَعَلَيَّ. رواه مسلم


171. Dari Jabir bin Abdullah ra. ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berkhutbah matanya memerah matanya, tinggi suaranya dan emosinya menggebu-gebu, hingga ia seperti pemberi peringatan pada pasukan, beliau berseru: "(mengingatkan  akhirat tanpa persiapan, seperti hadirnya musuh tiba2) di pagi hari, dan di sore hari!" Dan Beliau  berseru: "Aku diutus dengan datangnya hari kiamat seperti (kedua jari) ini." Beliau menggandengkan antara dua jarinya, jari telunjuk dan jari tengah. Beliau lalu bersabda: "'Amma ba'du: sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan, dan setiap bid'ah adalah sesat." kemudian beliau bersabda: " Aku lebih dekat kepada tiap-tiap orang mukmin daripada dirinya sendiri. Barangsiapa (mati) meninggalkan harta, maka bagi ahli warisnya. Dan barang siapa meninggalkan hutang atau amanah maka akulah yang menanggungnya.". HR. Muslim

 

HR. Muslim fiil Jumati ( Bab Takhfifi shalati wal khutbati)


Lughatul Hadits:

- Mundzirun: memperingatkan yang dikawatirkan

-Shabahukum: Musuh berubah (waktu menyerang) kalian.

-Ana wa sa’ati kahataini: perumpamaaan tentang dekatnya kiamat, yaitu waktu dekatnya seperti cepatnya berlalunya perkara dunia.

-Muhdatsatuha: suatu perkara yang dijumpai tidak terdapat dalam Al-Quran, Hadits Nabi, ijma (ulama) ataupun dasar sama sekali. Dan dikatakan bid’ah sebagaiman disampaikan dihadits sebelumnya.

-Ana aula:  lebih berhak

-Dhiyaan: balita dan anak-anak   

 

Faidah Hadits:

-Bahwa kesibukan terbaik seseorang itu terkait dan bersandarkan Kitabullah (Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah SAW.

-Memerangi perkara bid’ah yang menyelisihi agama yang tidak masuk dalam pokok-pokok agama.

-Wajibnya menanggung para yatim dan orang lemah dengan Baitul maal kaum muslimin, para pemimpin bertanggungjawab menjaganya sebagaiman Rasulullah SAW.

-Disyariatkannya tentang warisan


Adapun Hadits ke-3 dari 172 dari Irbadh bin sariyah ra seperti hadits tersebut 

 


dan 

Hadits ke-2 dari 171, BAB 18. MENCEGAH BID'AH DAN PERKARA BARU, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Hadits ke-2 dari 171, BAB 18. MENCEGAH BID'AH DAN PERKARA BARU, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Reviewed by sangpencerah on Juli 20, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar: