Nikmatnya Sedekah
Allah SWT berfirman dalam QS Al Baqarah
271.
اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا
وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ
سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
“Jika kamu menampakkan
sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu menyembunyikannya dan
memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan
menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.”
Dalam Tafsir Tsa’laby, menafsirkan makna
sedekah dari QS Al Alzab 35, bahwa sedekah adalah berbuat kebaikan kepada
orang-orang yang tidak memiliki pendapatan atau penghasilan, memberikan yang
terbaik dari kekayaan kita dalam ketaatan kepada Allah SWT, berbuat kebaikan
kepada ciptaan-Nya, sebagaimana sabda Nabi (saw): “Sedekah memadamkan kemarahan
Allah.” Sedekah meliputi (bacaan dzikir) tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu
Akbar), amar ma'ruf (mengajak kebaikan), mencegah kemungkaran, dan lain-lain,
sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir
adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, amar ma'ruf nahi munkar adalah
sedekah.” Diriwayatkan oleh Muslim dalam: Shalat Musafir, Bab Keutamaan Shalat
Dhuha.(Tafsir Tsa’laby, Kasyfu Wal Bayaan ‘an tafsiril Qur’an, QS Al Alzab
35)
Rasulullah SAW dalam bersabda:
كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ
عليه صَدَقَةٌ، كُلَّ يَومٍ تَطْلُعُ فيه الشَّمْسُ، يَعْدِلُ بيْنَ الِاثْنَيْنِ
صَدَقَةٌ، ويُعِينُ الرَّجُلَ علَى دابَّتِهِ فَيَحْمِلُ عليها، أوْ يَرْفَعُ
عليها مَتاعَهُ صَدَقَةٌ، والكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وكُلُّ خُطْوَةٍ
يَخْطُوها إلى الصَّلاةِ صَدَقَةٌ، ويُمِيطُ الأذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ
“Setiap persendian dari
manusia itu ada sedekahnya pada setiap hari yang matahari terbit padanya.
Berbuat adil antara dua orang adalah sedekah, menolong seseorang dalam urusan
kendaraannya membantunya agar bisa menaiki kendaraannya atau kamu angkatkan
barang-barangnya ke atas kendaraannya itu juga sedekah. Sebuah ucapan yang baik
adalah sedekah, setiap langkah yang kamu ayunkan menuju tempat shalat adalah
sedekah dan kamu menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah”. (HR. Bukhari 2989, Muslim
1009, Shahih)
Juga Beliau SAW bersabda dalam hadits
جَاءَ رَجُلٌ إلى النبيِّ
صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فَقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ
أَجْرًا؟ قالَ: أَنْ تَصَدَّقَ وأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الفَقْرَ،
وتَأْمُلُ الغِنَى، ولَا تُمْهِلُ حتَّى إذَا بَلَغَتِ الحُلْقُومَ، قُلْتَ لِفُلَانٍ
كَذَا، ولِفُلَانٍ كَذَا وقدْ كانَ لِفُلَانٍ جَاءَ رَجُلٌ إلى النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ
فَقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا؟ قالَ: أَنْ
تَصَدَّقَ وأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الفَقْرَ، وتَأْمُلُ الغِنَى، ولَا
تُمْهِلُ حتَّى إذَا بَلَغَتِ الحُلْقُومَ، قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا، ولِفُلَانٍ
كَذَا وقدْ كانَ لِفُلَانٍ
Seseorang mendatangi Nabi SAW dan
bertanya: Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?”
Beliau menjawab, “Kamu bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut
menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah kamu
menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan,
kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu
sudah menjadi hak si fulan.” (HR. Bukhari 1429, Muslim 1032, Shahih).
Dari Al-quran dan Hadits tersebut dapat
dipahami bahwa sedekah itu adalah amalan yang harus disegerakan pelaksanaanya
baik ditampakkan maupun disembunyikan karena Allah SWT, bisa dengan memberikan
suatu bantuan kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain dalam bentuk materi harta
maupun non-materi (tenaga, pikiran, kebijakan), dan bisa juga dengan perbuatan amal
shalih kita termasuk pergi ke masjid, berdzikir dan ucapan yang baik.
Begitu banyak manfaat bersedekah, berikut diantaranya:
1. Rasa syukur kepada Allah
SWT atas limpahan anugerah nikmat yang telah diberikan-Nya
Allah SWT menegaskan dalam Al-Quran
surat Ibrahim ayat 7
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ
كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu
memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah
(nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya
azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Rasulullah SAW bersabda:
لا يَشْكُرُ اللهَ مَن لا
يَشْكُرُ الناسَ.
“Tidaklah bersyukur kepada Allah
seseorang yang tidak berterima kasih kepada manusia.” (HR. Abu Daud 4811.Ahmad
7939. Tirmidzi 1954, Shahih)
2. Menjauhkan diri dari
bahaya
Sungguh kesalahan/lalaian dan dosa
manusia yang bisa menyebabkan kemurkaan Allah SWT, dalam bentuk kesulitan,
kesusahan maupun hal yang berbahaya buat diri manusia. Maka selain beristigfar
memohon ampun kepada Allah SWT juga dengan bersedekah.
Rasulullah SAW bersabda:
صِلَةُ الرَّحِمِ تَزيدُ في
العُمْرِ، وَصَدَقةُ السِّرِّ تُطفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
“Menyambung silaturrahim menambah
(keberkahan) umur, dan sedekah dengan sembunyi-sembunyi memadamkan marahnya
Allah” (Shahihul Jami’ 3766)
Juga dalam Hadits:
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ
غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مِيتَةَ السُّوءِ
“Sesungguhnya sedekah benar-benar
memadamkan murka Allah, dan mencegah kematian yang buruk.” (HR. Tirmidzi 664,
Hasan Gharib).
3. Menghapuskan dosa
Rasulullah SAW bersabda:
ألا أدلُّكَ على أبوابِ الخيرِ
: الصَّومُ جُنَّةٌ ، والصَّدَقةُ تُطفي الخطيئةَ كما يُطفئُ الماءُ النَّارَ ،
وصلاةُ الرَّجلِ من جوفِ اللَّيلِ
"Ingatlah, aku tunjukkan padamu
pintu-pintu kebaikan. “Puasa adalah perisai, Sedekah itu dapat menghapuskan dosa
sebagaimana air itu memadamkan api, dan shalatnya seseorang di Tengah malam
(tahajud)”. (HR. At-Tirmidzi 2616, Ibnu Majah 3973, Ahmad 22068, Shahih)
Meskipun sedekah merupakan amalan fisik,
namun keberadaannya memiliki kaitan erat dengan hati. Hanya pelaku sedekah yang
memahami niatnya dalam memberi sedekah.
4. Dilipatgandakan pahala
Allah SWT menegaskan dalam Al-Quran
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا
حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
“Sesungguhnya orang-orang
yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan (kepada)
Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka dan
baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga)” QS. Al Hadid 18
Rasulullah SAW bersabda:
مَن تَصَدَّقَ بعَدْلِ
تَمْرَةٍ مِن كَسْبٍ طَيِّبٍ، ولَا يَقْبَلُ اللَّهُ إلَّا الطَّيِّبَ، وإنَّ
اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بيَمِينِهِ، ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ، كما يُرَبِّي
أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حتَّى تَكُونَ مِثْلَ الجَبَلِ.
“Barang siapa bersedekah seberat satu
biji kurma dari penghasilan yang baik, dan Allah tidak menerima kecuali yang
baik, maka sesungguhnya Allah menerimanya dengan Tangan kanan-Nya kemudian Dia
menumbuhkan untuk pemiliknya sebagaimana salah seorang dari kalian merawat anak
kudanya hingga (sedekahnya berlipat)menjadi seperti gunung". (HR. Bukhari 1410
dan Muslim 1014)
5. Tidak mengurangi harta
Rasulullah SAW bersabda:.
مَا نَقَصَ مَالُ عَبْدٍ مِنْ
صَدَقَةٍ
“Sedekah itu tidak akan
mengurangi harta. (HR. Tirmidzi No. 2325, Ahmad 18060).
6. Diganti yang lebih baik oleh Allah
SWT
Allah SWT menyampaikan dalam Al-Quran
مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ
قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ
وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
"Siapakah yang mau memberi
pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan/memberikan hartanya di
jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan
lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan" (QS. Al-Baqarah
245)
7. Menyembuhkan penyakit
وَدَاوُوا مَرضَاكم بالصَّدَقَةِ
“Obatilah orang sakit kalian dengan sedekah”(HR. Abu Daud dalam kitab Marasil Abi Daud No. 105. Hadit hasna menurut Albani dalam shahihul jami’ 3358 ).
Sakit adalah bagian dari takdir Allah SWT. Kewajiban pertama saat sakit adalah sabar menerima takdir Allah SWT. Pada saat yang sama melakukan ikhtiar untuk mencapai kesembuhan. Dan di antara ikhtiar itu adalah dengan sedekah.
9. Melancarkan rezeki
Allah SWT menyampaikan dalam Al-Quran
قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ
وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ
خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku (Allah SWT) melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.” Dan suatu apa pun yang kamu infakkan (nafkahkan) pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.. (QS. Saba' 39)
8. Menguatkan tali persaudaraan.
قال رسول االله صلى االله عليه و سلم :الصَّدَقةُ على المِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وعلىَ ذِي القرابَةِ اثْنَتانِ صَدَقَة وصِلةٌ
"Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ali bin Muhammad, keduanya berkata telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Ibnu ‘Aun dari Hafsah binti Sirin dari al-Rabab Umm al-Ra'ih binti Sulai’, dari Salman bin Amir al-Dhabbi berkata, Rasulullah Saw bersabda: Sedekah kepada orang miskin mendapatkan satu pahala sedekah, dan kepada kerabat mendapatkan dua pahala, (pahala) sedekah dan menyambung silaturrahim" (HR. Tirmidzi 658, Nasai 2582, Ibn Majah 844, Ahmad 16279)
9. Menjadi naungan di akhirat
Kelak di Akhirat, sedekah akan menjadi
naungan orang yang senantiasa gemar bersedekah. sedekahnya secara
sembunyi-sembunyi.
إنَّ ظِلَّ المُؤمِنِ يومَ القيامةِ صدَقَتُه
“Sesungguhnya naungan seorang mukmin
pada hari kiamat adalah sedekahnya” (HR. Ahmad No. 23490, Ibn Huzaimah 2432, .Shahih
menurut syekh Syuaib Arnauth).
dan akan menjadi 7 golongan orang yang
mendapatkan naungan dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ
فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ
نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ،
وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ،
وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ
أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا
تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا
فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Tujuh golongan yang dinaungi Al6lah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya tertaut dengan masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, 2‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan suatu shadaqah lalu menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”(HR. Bukhari 1423, Muslim 1031)
إنَّ الصدقةَ لتُطفئُ عن أهلِها حرَّ القبورِ، وإنما يستظلُّ المؤمنُ يومَ القيامةِ في ظِلِّ صدقتِه
"Sesungguhnya sedekah benar-benar akan
memadamkan pelakunya dari panasnya (siksa) kubur, dan sesungguhnya yang akan
menaungi seorang mukmin di hari kiamat, yaitu naungan sedekahnya. (HR Tabrani
17/286, 788, Baihaqy 3347, Sanadnya jayyid dalam kitab Silsilah Ashahihah 3484)
Reviewed by sangpencerah
on
Februari 06, 2025
Rating:





Tidak ada komentar: