Tafsir QS Maryam, ayat 73-74 Ibnu Katsir
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ
آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَيُّ
الْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا (73) وَكَمْ أَهْلَكْنَا
قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا (74)
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat
Kami yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata
kepada orang-orang yang beriman, "Manakah di antara kedua golongan (kafir
dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat
pertemuan(nya)?” Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka
sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap
dipandang mata.
Allah SWT. menyebutkan ciri khas orang-orang
kafir saat dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang jelas maksudnya dan
terang hujah dan bukti kebenarannya, bahwa mereka ingkar dan berpaling darinya.
Mereka juga bersikap angkuh dan sombong terhadap orang-orang, mukmin, seraya
mengemukakan alasan yang menguatkan kebenaran agama mereka yang batil, bahwa
mereka:
خَيْرٌ مَقَامًا وأَحْسَنُ
نَدِيًّا
lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah
tempat pertemuan (nya). (Maryam: 73)
Yakni lebih baik serta lebih mewah tempat-tempat
tinggalnya dan lebih baik tempat pertemuannya. Yang dimaksud dengan nadiyyan
ialah tempat berkumpulnya kaum lelaki. Dengan kata lain. orang-orang kafir
itu merasa bahwa tempat pertemuan mereka lebih ramai dikunjungi oleh orang.
Yakni apakah kami yang dalam keadaan demikian dikatakan berada dalam jalan yang
batil, sedangkan mereka (orang-orang mukmin) yang sedang bersembunyi di dalam
perumahan Al-Arqam ibnu Abul Arqam dan rumah-rumah jelek lainnya merasa benar?
Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah SWT. dalam
firman-Nya:
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا
لِلَّذِينَ آمَنُوا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَا سَبَقُونَا إِلَيْهِ
Dan orang-orang kafir berkata kepada
orang-orang yang beriman, "Kalau sekiranya dia (Al-Qur'an) adalah
suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya.”
(Al-Ahqaf: 11)
Dan firman Allah SWT. menceritakan perkataan kaum
Nuh:
أَنُؤْمِنُ لَكَ
وَاتَّبَعَكَ الأرْذَلُونَ
Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal
yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina? (Asy-Syu'ara: 111)
Demikian pula firman Allah SWT. yang menyebutkan:
وَكَذَلِكَ فَتَنَّا
بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِيَقُولُوا أَهَؤُلاءِ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ
بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِالشَّاكِرِينَ
Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka
(orang-orang yang kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang miskin),
supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata, "Orang-orang semacam
inilah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?” (Allah
berfirman), "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang
bersyukur (kepada-Nya)?” (Al-An'am: 53)
Karena itulah dalam ayat berikut ini Allah
berfirman menjawab tuduhan mereka yang tidak benar:
وَكَمْ أَهْلَكْنَا
قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ
Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan
sebelum mereka. (Maryam: 74)
Yakni sudah berapa banyak generasi dan umat yang
mendustakan telah Kami binasakan disebabkan kekafiran mereka.
هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا
وَرِئْيًا
sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah
tangganya dan lebih sedap dipandang mata. (Maryam: 74)
Maksudnya mereka memiliki harta yang lebih baik,
perabotannya mewah, dan penampilan serta gaya hidup mereka lebih baik.
Al-A'masy telah meriwayatkan dari Abu Zabyan,
dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: lebih baik tempat
tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan (nya). (Maryam: 73) Maqaman artinya
tempat tinggal, an-nadiy artinya tempat pertemuan, al-asas artinya
perabotan dan barang-barang, sedangkan ar-ri-ya artinya penampilan.
Al-Aufi telah mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa al-maqam
artinya rumah, an-nadiy artinya tempat pertemuan, kesenangan, dan
kemewahan hidup yang dimiliki oleh mereka. Pengertian ayat ini sama dengan apa
yang disebutkan oleh Allah SWT. tentang kaum Fir'aun saat Allah membinasakan mereka
melalui firman-Nya:
كَمْ تَرَكُوا مِنْ
جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ وَزُرُوعٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ
Alangkah banyaknya taman dan mata air yang
mereka tinggalkan, dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah. (Ad-Dukhan:
25-26)
Maqam adalah tempat tinggal dan kemewahan,
an-nadiy artinya tempat pertemuan mereka. Allah SWT. menceritakan kepada
Rasul-Nya kisah kaum Lut:
وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ
الْمُنْكَرَ
dan (kalian) mengerjakan kemungkaran di
tempat-tempat pertemuan kalian? (Al-'Ankabut: 29)
Orang-orang Arab menamakan tempat pertemuan
mereka dengan sebutan nadi (klub).
Qatadah mengatakan bahwa ketika orang-orang
musyrik melihat sahabat-sahabat Nabi Muhammad Saw. hidupnya miskin dan
penampilan mereka sangat sederhana, maka orang-orang musyrik menjawab Al-Qur'an
yang mereka dengar dengan ucapan mereka: Manakah di antara kedua golongan (kafir
dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah pertemuan (nya)?
(Maryam: 73)
Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan
Ad-Dahhak. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa asas artinya harta
benda, ada yang mengartikan pakaian, ada pula yang mengartikannya perabotan;
sedangkan ar-ri-ya diartikan penampilan, seperti yang telah dikatakan
oleh Ibnu Abbas dan Mujahid serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, yang dimaksud
dengan ar-ri-ya ialah rupa. Hal yang sama telah dikatakan oleh Malik,
bahwa makna yang dimaksud ialah lebih banyak hartanya dan lebih indah rupanya.
Tetapi pada garis besarnya semua makna sehubungan dengan takwil ayat ini
berdekatan dan semuanya benar.

Tidak ada komentar: