Hadits ke-1 dari 157, BAB 16. PERINTAH MEMELIHARA AMALAN SUNNAH DAN ADAB-ADABNYA, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-1 dari 157, BAB 16. PERINTAH MEMELIHARA AMALAN SUNNAH DAN ADAB-ADABNYA, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN


Bab 16. PERINTAH MEMELIHAR AMALAN SUNNAH DAN ADAB-ADABNYA



Allah SWT berfirman:

وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah".(QS.Al-Hasyr 7)

وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحَىٰ


"Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).(QS.An-Najm 3-4)


قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ


"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad SAW), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.Ali-Imran.31)


لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا


"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.( QS. Al Ahzab.21)


فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا


"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.(QS An-Nisa 65)


فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ 


"Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.(QS An-Nisa 59)


مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ 


"Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah".(QS An-Nisa 80)


وَإِنَّكَ لَتَهْدِىٓ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ, صِرَٰطِ ٱللَّهِ  


"Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Yaitu) jalan Allah"(QS Asy-Syura 52-53)


 فَلْيَحْذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ


"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.(QS. An Nur.63)


وَٱذْكُرْنَ مَا يُتْلَىٰ فِى بُيُوتِكُنَّ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ وَٱلْحِكْمَةِ 


"Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah nabimu) (QS. Ahzab 34)


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: دَعُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ، إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ، فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ، وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ». متفق عليه


157. Dari Abu Hurairah ra meriwayatkan dari Nabi SAW bersabda:"Tinggalkanlah (Janganlah bertanya) dariku perkara yang aku telah diamkan pada kalian, Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka. Jika aku melarang kalian sesuatu, maka jauhilah oleh kalian. dan jika aku memerintahkan kepada kalian sesuatu, maka lakukanlah semampu kalian."  HR. Muttafaqun alaih


HR. Bukhari Fiil 'Itidshami (Bab Iqtidaai bisunnani Rasulillaahi SAW) Wa Muslim Fiil fadhaail (Bab Tauqirihi SAW wa tarku iktsaru suualihi 'amma laa dharuratun ilaihi)


Lughatul Hadits:

Da'uuny:  Tinggalkanlah kalian dariku tentang banyak tanya tentang perkara yang rinci.


Faidah Hadits:

- Pertanyaan yang dilarang yang mungkin terkait dengan kompleksitas masalah, dan (malah) membuka hal-hal yang syubhat yang menimbulkan banyak perbedaan pendapat. sehingga tidak diragukan lagi bahwa penyakit perbedaan dapat mengarahkan kepada kehancuran/perpecahan, dan banyak pertanyaan Bani Israil inilah yang seperti hal tsb.

- Wajibnya meninggalkan hal yang dilarang oleh Nabi SAW jika dilarang dengan tegas, atau membolehkan (pilihan) meninggalkan jika larangannya tidak tegas/jelas. 

- Meninggalkan yang dilarang (haram) tidaklah sulit jika larang itu bersifat umum.

- Perkara yang diperintahkan oleh Nabi SAW kadang terdapat kesulitan, sehingga perintahnya dilaksanakan sesuai kemampuannya.



Hadits ke-1 dari 157, BAB 16. PERINTAH MEMELIHARA AMALAN SUNNAH DAN ADAB-ADABNYA, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Hadits ke-1 dari 157, BAB 16. PERINTAH MEMELIHARA AMALAN SUNNAH DAN ADAB-ADABNYA, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Reviewed by sangpencerah on Desember 16, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar: