TUNTUNAN IDUL FITRI Majelis Tarjih Dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah

 TUNTUNAN IDUL FITRI
Oleh: Majelis Tarjih Dan Tajdid
Pimpinan Pusat Muhammadiyah


 

Dalam waktu yang tidak lama lagikaum muslimin sedunia akan mengakhiri ibadah shiyamnya, dan memasuki bulan baru yaitu 1 syawal 1445H/2024M yang biasa dikenal dengan sebutan Hari Raya ‘Idul Fitri” pada hari ini kaum muslimin dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah shiyamnya dengan menunaikan shalat idul fitri secara berjam’ah. Dalam pelaksanaan shalat idul fitri ini terdapat beberapa ketentuan dan tuntunan diantaranya:

 

1.      Memulai dan Memperbanyak takbir pada malam Hari Raya ‘Idul Fitri, sejak matahari terbenam, hingga esok, ketika shalat ‘Id dimulai. Dasarnya adalah firman Allah SWT “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [QS. alBaqarah (2): 185].

2.  Sebelum berangkat ke tempat shalat, hendak lah memakai pakaian yang terbaik yang dimilikinya, memakai wangiwangian, makan secukupnya. Pada waktu berangkat shalat hendaklah selalu membaca takbir. Dan pada waktu pulang hendaklah mengambil jalan lain ketika berangkat. Semua kaum muslimin dan muslimat dianjurkan mendatangi tempat shalat untuk mendengarkan khutbah. Para wanita yang sedang haidl cukup mendengarkan khutbah, tidak mengerjakan shalat. Dasar-dasarnya adalah:

a.  Hadits rasulullah SAW “Dari Anas r.a. (diriwayatkan bahwa) Rasulullah SAW menyuruh kami pada dua hari raya [Idul Fitri dan Idul Adlha] agar memakai pakaian yang terbaik yang kami miliki, memakai wangi-wangian yang terbaik, dan menyembelih binatang yang paling gemuk.” [HR. al-Hakim].

b.  “Dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW apabila keluar ke tempat shalat dua Hari Raya, pulangnya selalu mengambil jalan lain dari ketika beliau keluar.” [HR. Ahmad dan Muslim].

c. “Dari ‘Ali r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Termasuk sunnah Nabi, pergi ke tempat shalat ‘Id dengan berjalan kaki dan makan sedikit sebelum keluar.” [HR. Tirmidzi].

d. “Dari Ummu ‘Athiyyah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW memerintahkan kami supaya menyuruh mereka keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adlha: yaitu semua gadis remaja, wanita sedang haid dan wanita pingitan. Adapun wanita-wanita sedang haid upaya tidak memasuki lapangan tempat shalat, tetapi menyaksikan kebaikan hari raya itu dan panggilan kaum Muslimin. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana salah seorang kami yang tidak mempunyai baju jilbab? Rasulullah menjawab: Hendaklah temannya meminjaminya baju kurungnya.” [HR. Jama‘ah].



3.     Lafadz Takbir

Dalam masalah takbir pada hari raya yang banyak dipraktikan oleh kaum muslimin, sangat bervaiari, bagaimana seenarnya redaksi pelafalan kalimat takbir, berikut penjelasannya;

 

: “Dari Salman (dilaporkan bahwa) ia berkata: Bertakbirlah dengan: Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiiran.


اَللهُ Ø£َÙƒْبَرُ، اَللهُ Ø£َÙƒْبَرُ ÙƒَبِÙŠْرًا

 Dan dari Umar dan Ibnu Mas‘ud (dilaporkan):

Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.”


اَللهُ Ø£َÙƒْبَرُ، اَللهُ Ø£َÙƒْبَرُ ، لاَ Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِلاَّ اللهُ Ùˆَاللهُ Ø£َÙƒْبَرُ، اَللهُ Ø£َÙƒْبَرُ، اَللهُ ÙˆَÙ„ِÙ„َّÙ‡ِ الْØ­َÙ…ْدُ

   [HR. ‘Abdur-Razzaq, dengan sanad shahih].

Dua varian di atas dapat kita amalkanpada setiap takbir pada hariraya baik idul fitri atau idul adh-ha.



4.      Persoalan Zakat

Zakat fitri diwajibkan kepada setiap orang muslim/muslimah, tua muda, dan anak kecil, yang pada menjelang Hari Raya mempunyai kelebihan makanan pokok. Zakat fitri berupa makanan pokok sebanyak 1 sha‘ (!2,5 kg). Zakat fitri ditunaikan pada akhir Ramadhan, dan selambat-lambatnya sebelum shalat ‘Id dilaksanakan. Apabila zakat tersebut ditunaikan sesudah shalat ‘Id, maka berubah menjadi shadaqah biasa. Sebaiknya zakat fitri dikumpulkan pada Panitia Zakat (Amil Zakat), agar dapat dibagikan secara merata dan teratur.

Adapun tujuan zakat fitri ialah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari dosa-dosanya, karena ketika berpuasa, baik sengaja maupun tidak sengaja, telah melakukan hal-hal yang dilarang oleh Syari‘ah, dan juga untuk menyantuni para fakir miskin. Dalam hadits Nabi SAW disebutkan sebagai berikut: : “Dari Ibnu Abbas r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitri untuk mensucikan diri orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan kotor serta untuk memberi makan kepada orangorang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat ‘Id, maka itu adalah zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya sesudah shalat ‘Id, maka itu hanyalah sekedar shadaqah.” [HR. Abu Dawud, Ibnu Majah].

Dari Abdullah Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) Rasulullah SAW  telah mewajibkan zakat fitri pada bulan Ramadhan atas setiap jiwa orang Muslim, baik merdeka ataupun budak, laki-laki ataupun wanita, kecil ataupun besar, sebanyak satu sha’ kurma atau gandum. [HR. Muslim].


5.      Shalat dan Khutbah ‘Idul Fitri

Diantara ketentuan dalam pelaksanaan shalat ‘idul Fitri yaitu:

a.   Shalat Idul Fitri dikerjakan secara berjama‘ah di tanah lapang. Jumlah rakaat shalat Idul Fitri adalah dua rakaat, dengan tujuh kali takbir setelah takbiratul ihram pada rakaat pertama, dan lima kali takbir pada rakaat kedua. Dasar-dasarnya adalah:

ari Abu Sa‘id al-Khudri (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Nabi Muhammad SAW selalu keluar pada hari Idul Fitri dan hari Idul Adlha menuju lapangan, lalu hal pertama yang ia lakukan adalah shalat ...” [HR. Bukhari].

Dari Ibnu Abbas (diriwayatkan) bahwasanya Rasulullah SAW pada hari Idul Adlha atau Idul Fitri keluar, lalu shalat dua rakaat, dan tidak mengerjakan shalat apapun sebelum maupun sesudahnya. [Ditakhrijkan oleh tujuh ahli hadis].

Dari Aisyah (diriwayatkan bahwa) Rasulullah SAW pada shalat dua hari raya bertakbir tujuh kali dan lima kali sebelum membaca (alFatihah dan surat). [HR Ahmad].

b.  Khuthbah Idul Fitri dikerjakan satu kali sesudah melaksanakan shalat Idul Fitri, dimulai dengan bacaan hamdalah. Dasarnya adalah: hadits dari Abu Sa‘id al-Khudri (diriwayatkan bahwa) ia berkata:  Rasulullah SAW keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adlha menuju lapangan tempat shalat, maka hal pertama yang dia lakukan adalah shalat, kemudian manakala selesai beliau berdiri menghadap orang banyak yang tetap duduk dalam saf-saf mereka, lalu Nabi saw menyampaikan nasehat dan pesan-pesan dan perintah kepada mereka; lalu jika beliau hendak memberangkatkan angkatan perang atau hendak memerintahkan sesuatu beliau laksanakan, kemudia lalu beliau pulang. [HR. Muttafaq ‘Alaih].

c.   Dari Jabir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya menghadiri shalat pada suatu hari raya bersama Rasulullah SAW: sebelum khutbah beliau memulai dengan shalat tanpa azan dan tanpa qamat. Lalu manakala selesai shalat beliau berdiri dengan bersandar kepada Bilal. Lalu ia bertahmid dan memuji Allah, menyampaikan nasehat dan peringatan untuk jamaah, serta mendorong mereka supaya patuh kepada-Nya ... [HR. an-Nasa’i].


Demikian penjelasan singkat terkait perpisahan dengan bulan Mulia bernama Ramadhan. Yang dilanjtkan dengan melaksanakan shalat idul fitri sebagai penyempurna dari seluruh ibadah di bulan ramadhan. Semoga ketentuan dan teknis pelaksanaan sebelum, saat dan setelah Ramadhan dapat memberikan sebuah pencerahan dalam memahami ajaran agama Islamyang kita yakini kebenarannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat ali-Imran;3:19. Sesungguhnya agama yang paling mulia di sisi Allah adalah Islam. Dan barangsiapayang yang mencari Agama selain Islam, maka agama itu tidakakan diterima oleh Allah SWT, sesuai firmanNya, maka barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka tidaklah diterima agama itu...(QS.ali-‘Imran;3:85)


Semoga amal ibadah shiyam dan ibadah lain yang mengiringi selama satu bulan Ramadhan tahun ini, dicatat sebagai amal shalih yang diterima dan diridha-i Allah SWT, dan Allah berkenan mempertemuakan kita semua dengan Ramadhan tahun yang akan datang.



TUNTUNAN IDUL FITRI Majelis Tarjih Dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah TUNTUNAN IDUL FITRI Majelis Tarjih Dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Reviewed by sangpencerah on April 12, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar: