Lanjutan Tafsir QS. Al-Fath, ayat 8-10 Ibnu Katsir (3/3) Habis

Lanjutan Tafsir QS. Al-Fath, ayat 8-10 Ibnu Katsir (3/3) Habis



Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ishaq ibnu Rahawaih dengan sanad yang semisal atau mendekatinya.

Di dalam kitab Sahihain disebutkan melalui hadis Abu Uwwanah, dari Tariq, dari Sa'id ibnul Musayyab yang menceritakan bahwa ayahnya termasuk salah seorang yang berjanji setia kepada Rasulullah SAW. di bawah pohon itu. Ia menceritakan, "Kami berangkat tahun berikutnya untuk tujuan haji, maka tempat kami melakukan baiat Ridwan itu disamar­kan dari kami. Sekiranya aku dapat mengetahuinya dengan tepat, tentulah aku akan menceritakannya kepada kalian dan kalian pun akan tahu."

Abu Bakar Al-Humaidi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Abuz Zubair, telah menceritakan kepada kami Jabir r.a. yang mengatakan bahwa ketika Rasulullah SAW. menyerukan kepada kaum muslim untuk melakukan baiat (Ridwan) kami menemukan seorang lelaki dari kalangan kami yang dikenal dengan nama Al-Jadd ibnu Qais sedang bersembunyi di balik ketiak untanya. Imam Muslim meriwayatkan hadis ini melalui Ibnu Juraij, dari Ibnuz Zubair dengan sanad yang sama.


Al-Humaidi mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Amr, bahwa ia pernah mendengar dari Jabir r.a. yang mengatakan, "Kami di hari Hudaibiyah berjumlah seribu empat ratus orang. Lalu Rasulullah SAW. bersabda kepada kami: 'Kamu sekalian sekarang adalah penduduk bumi yang paling baik'.”


Jabir r.a. melanjutkan kisahnya, "Seandainya aku dapat melihat, tentulah aku dapat memperlihatkan kepada kalian tempat pohon itu." Sufyan mengatakan bahwa mereka berselisih pendapat tentang tempat pohon itu. Imam Bukhari dan Imam Muslim telah mengetengahkan hadis ini melalui Sufyan.


قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يُونُسُ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ. عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "لَا يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ مِمَّنْ بَايَعَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ"


Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus, telah menceritakan kepada kami Al-Lais, dari Abuz Zubair, dari Jabir r.a., dari Rasulullah SAW. yang telah bersabda: Tidak akan masuk neraka orang yang telah mengucapkan janji setia di bawah pohon itu.


قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ هَارُونَ الْفَلَّاسُ الْمَخْرَمِيُّ، حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ عَمْرٍو الْأَشْعَثِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ ثَابِتٍ الْعَبْدِيُّ، عَنْ خِدَاشِ بْنِ عَيَّاشٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَدْخُلُ مَنْ بَايَعَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ كُلُّهُمُ الْجَنَّةَ إِلَّا صَاحِبَ الْجَمَلِ الْأَحْمَرِ". قَالَ: فَانْطَلَقْنَا نَبْتَدِرُهُ فَإِذَا رَجُلٌ قَدْ أَضَلَّ بَعِيرُهُ، فَقُلْنَا: تَعَالَ فَبَايِعْ. فَقَالَ: أُصِيبُ بِعِيرِي أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أُبَايِعَ


Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Harun Al-Fallas Al-Mahrami, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Amr Al-Asy'asi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sabit Al-Abdi, dari Khaddasy ibnu Iyasy, dari Abuz Zubair, dari Jabir r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda: Semua orang yang ikut dalam baiat (janji setia) di bawah pohon masuk surga kecuali seorang yang memiliki unta berbulu merah. Jabir r.a. melanjutkan kisahnya, bahwa setelah itu kami segera mencari orang tersebut, ternyata lelaki itu adalah seseorang yang kehilangan unta kesayangannya. Maka kami katakan kepadanya, "Kemarilah, berbaiatlah kamu." Lelaki itu menjawab, "Aku baru saja menangkap untaku dan ini lebih aku sukai daripada berbaiat."


قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ، حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا قُرَّةُ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ ، عَنْ جَابِرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "مَنْ يَصْعَدُ الثَّنِيَّةَ، ثَنِيَّةَ الْمُرَارِ، فَإِنَّهُ يُحَطُّ عَنْهُ مَا حُطَّ عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ". فَكَانَ أَوَّلَ مَنْ صَعِدَ خَيْلُ بَنِي الْخَزْرَجِ، ثُمَّ تَبَادَرَ النَّاسُ بَعْدُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "كُلُّكُمْ مَغْفُورٌ لَهُ إِلَّا صَاحِبَ الْجَمَلِ الْأَحْمَرِ". فَقُلْنَا: تَعَالَ يَسْتَغْفِرْ لَكَ رَسُولُ اللَّهِ [صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ]. فَقَالَ: وَاللَّهُ لَأَنْ أَجِدَ ضَالَّتِي أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لِي صَاحِبُكُمْ. فَإِذَا هُوَ رَجُلٌ يُنْشِدُ ضَالَّةً


Abdullah ibnu Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Mu'az, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Qurrah, dari Abuz Zubair, dari Jabir r.a., dari Nabi SAW. yang telah bersabda: Barang siapa yang mendaki lereng itu, yaitu Lereng Al-Marar, maka sesungguhnya akan dihapuskan darinya dosa-dosa sebagaimana yang telah dihapuskan dari Bani Israil. Dan orang yang mula-mula mendakinya adalah rombongan berkuda Banil Khazraj, kemudian orang-orang lainnya bersegera mendakinya sesudah itu, lalu Nabi SAW. bersabda: Kamu sekalian diampuni dosa-dosanya kecuali pemilik unta merah. Maka kami berkata (kepada lelaki itu), "Kemarilah, Rasulullah SAW. akan memohonkan ampun bagimu." Tetapi pemilik unta merah itu berkata, "Demi Allah, sesungguhnya bila aku menemukan unta merahku yang hilang, maka lebih aku sukai ketimbang dimohonkan ampunan bagiku oleh teman kalian itu (maksudnyaNabi SAW.)." Ternyata dia adalah lelaki yang sedang mencari unta merahnya.

Imam Muslim meriwayatkan hadis ini dari Ubaidillah dengan sanad yang sama.


قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ: أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ، أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرًا يَقُولُ: أَخْبَرَتْنِي أُمُّ مُبَشِّرٍ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يَقُولُ عِنْدَ حَفْصَةَ: "لَا يَدْخُلُ النَّارَ -إِنْ شَاءَ اللَّهُ-مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ الَّذِينَ بَايَعُوا تَحْتَهَا أَحَدٌ". قَالَتْ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. فَانْتَهَرَهَا، فَقَالَتْ لِحَفْصَةَ: وَإِنْ مِنْكُمْ إِلا وَارِدُهَا [مَرْيَمَ: 71] ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "قَدْ قَالَ اللَّهُ: ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا


Ibnu Juraij mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abuz Zubair; ia pernah mendengar Jabir r.a. mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ummu Mubasysyir bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda di rumah Hafsah r.a.: Tidak akan masuk neraka, jika Allah menghendaki, seorang pun dari kalangan orang-orang yang ikut berbaiat di bawah pohon. Lalu Ummu Mubasysyir mengatakan, "Benar, wahai Rasulullah." Maka Nabi SAW. menghardiknya, dan Hafsah r.a. membaca firman-Nya: Dan tidak ada seorang pun darimu, melainkan mendatangi neraka. (Maryam: 71) Maka Nabi SAW. bersabda bahwa Allah SWT. telah berfirman pula: Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Maryam: 72)


Imam Muslim telah meriwayatkan pula hadis ini.

Dan di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan pula dari Qutaibah, dari Al-Lais, dari Abuz Zubair, dari Jabir r.a. yang mengatakan bahwa:


أَنَّ عَبْدًا لِحَاطِبِ بْنِ أَبِي بَلْتَعَةَ جَاءَ يَشْكُو حَاطِبًا، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَيَدْخُلَنَّ حَاطِبٌ النَّارَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "كَذَبْتَ، لَا يَدْخُلُهَا؛ فَإِنَّهُ قَدْ شَهِدَ بَدْرًا وَالْحُدَيْبِيَةَ"


sesungguhnya Abdul Hatib ibnu Abu Balta'ah datang mengadu perihal Hatib, lalu ia mengatakan, "Wahai Rasulullah, si Hatib pasti masuk neraka." Maka Rasulullah SAW. bersabda: Kamu dusta, dia tidak akan memasukinya, karena sesungguhnya dia telah ikut dalam Perang Badar dan (baiat di) Hudaibiyah.

 

Karena itulah Allah SWT. berfirman memuji mereka:

إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَى نَفْسِهِ وَمَنْ أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا


Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan  Allah di atas tangan mereka; maka barang siapa yang melanggar janjinya, niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri; dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah, maka Allah akan memberinya pahala yang besar. (Al-Fath: 10)

Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنزلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا


Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (Al-Fath: 18)

sebelumnya 2/3
sebelumnya 1/3

Lanjutan Tafsir QS. Al-Fath, ayat 8-10 Ibnu Katsir (3/3) Habis Lanjutan Tafsir QS. Al-Fath, ayat 8-10 Ibnu Katsir (3/3) Habis Reviewed by sangpencerah on Februari 15, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar: