Lanjutan Tafsir QS. At Takatsur, ayat 1-8 Tafsir Ibnu Katsir (2)
Hal yang sama telah disebutkan,
bahwa pernah ada seorang lelaki Badui mendengar seorang lelaki membaca
firman-Nya: sampai kalian masuk ke dalam kubur. (At-Takatsur: 2) Lalu ia
berkata, "Demi Tuhan yang menguasai Ka'bah, ini artinya hari
berbangkit." Yakni sesungguhnya bagi orang yang menziarahi kubur pasti
akan pergi dari kubur itu menuju ke tempat yang lain.
Firman Allah SWT.:
كَلا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ثُمَّ كَلا
سَوْفَ تَعْلَمُونَ
Janganlah begitu, kelak kalian
akan mengetahui (akibat perbuatan kalian itu); dan janganlah begitu, kelak
kalian akan mengetahui. (At-Takatsur. 3-4)
Al-Hasan mengatakan bahwa dalam
ayat ini terkandung pengertian ancaman sesudah ancaman lainnya.
Ad-Dahhak mengatakan sehubungan
dengan makna firman-Nya: dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui.
(At-Takatsur: 4) Yakni hai orang-orang kafir. janganlah begitu, jika kalian
mengetahui. (At-Takatsur: 5) Yaitu hai orang-orang mukmin.
Dan mengenai firman selanjutnya,
yaitu:
كَلا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ
الْيَقِينِ
Janganlah begitu, jika kalian
mengetahui dengan pengetahuan 'ainul yaqin. (At-Takatsur: 5)
Yakni seandainya kalian
mengetahui dengan pengetahuan yang sebenarnya, niscaya kalian tidak akan
terlena dengan memperbanyak harta hingga lupa dari mencari pahala akhirat,
sampai kalian masuk ke dalam kubur. Kemudian disebutkan dalam firman
selanjutnya:
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ ثُمَّ
لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ
niscaya kalian benar-benar
akan melihat neraka Jahim, dan sesungguhnya kalian benar-benar akan melihatnya
dengan 'ainul yaqin. (At-Takatsur: 6-7)
Ini merupakan penjelasan dari
ancaman yang telah disebutkan di atas, yaitu pada firman-Nya: Janganlah
begitu, kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian itu); dan
janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui. (At-Takatsur: 3-4)
Allah mengancam mereka dengan
keadaan tersebut, yaitu saat ahli neraka melihat neraka manakala neraka
bergolak dengan sekali golak. Maka menyungkurlah semua malaikat terdekat dan
nabi yang diutus dengan bersideku di atas kedua lututnya masing-masing karena
takut menyaksikan peristiwa-peristiwa yang sangat mengerikan itu, sebagaimana
yang akan disebutkan dalam atsar yang menceritakan keadaan tersebut.
Firman Allah SWT.:
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ
النَّعِيمِ
kemudian kalian pasti akan
ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kalian megah-megahkan di
dunia itu). (At-Takatsur: 8)
Yakni kemudian kalian benar-benar
akan dimintai pertanggungjawaban di hari itu tentang mensyukuri nikmat-nikmat
yang telah diberikan oleh Allah kepada kalian, seperti kesehatan, keamanan,
rezeki, dan lain sebagainya, apakah kalian bersyukur dan beribadah kepada-Nya?
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah
menceritakan kepada kami Abu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Zakaria
ibnu Yahya Al-Jazzar Al-Muqri, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Isa
alias Abu Khalid Al-Jazzar, telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Ubaid,
dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas; ia pernah mendengar Umar ibnul Khattab
mengatakan bahwa Rasulullah SAW. keluar di waktu tengah hari, dan beliau
menjumpai Abu Bakar berada di dalam masjid. Maka Rasulullah SAW. bertanya,
"Apakah yang mendorongmu keluar di saat seperti ini?" Abu Bakar
menjawab, "Wahai Rasulullah, telah mengeluarkan aku Tuhan yang telah
mengeluarkanmu." Lalu datanglah pula Umar ibnul Khattab, makaNabi SAW.
bertanya, "Apakah yang menyebabkan kamu keluar, hai Ibnul Khattab?"
Umar menjawab, "Tuhan yang telah menyebabkan kamu berdua keluar."
Lalu Umar duduk, dan Rasulullah SAW. berbicara kepada keduanya, "Maukah
kamu berdua aku ajak menuju ke kebun kurma itu, maka kamu akan mendapat
makanan, minuman, dan naungan?" Keduanya menjawab, "Kami
mau." Rasulullah SAW. bersabda, "Marilah kita singgah di rumah
Ibnut Taihan alias Abul Haisam Al-Ansari." Maka Rasulullah SAW. berada
di depan kami dan mengucapkan salam serta meminta izin sebanyak tiga kali,
sedangkan Ummul Haisam berada di balik pintu rumahnya mendengarkan ucapan
Rasulullah SAW. dengan maksud ia mendapat tambahan dari salam Rasulullah SAW.
Ketika Rasulullah SAW. hendak pergi, Ummul Haisam keluar dan mengerjarnya dari
belakang, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah, sesungguhnya aku
mendengar suara salammu, tetapi aku bermaksud ingin mendapat tambahan dari
salammu." Rasulullah SAW. menjawab, "Itu baik." Rasulullah
SAW. bertanya, "Mana Abul Haisam, aku tidak melihatnya?" Ummul
Haisam menjawab, "Wahai Rasulullah, dia pergi sebentar untuk menyejukkan
air minum, sebentar lagi insya Allah dia akan datang, masuklah." Lalu
Ummul Haisam menggelarkan permadani di bawah pohon kurma. Tidak lama kemudian
datanglah Abul Haisam, dan ia merasa senang dengan kedatangan mereka, lalu ia
segera menaiki pohon kurma dan memetik beberapa tangkai buah kurma. Maka
Rasulullah SAW. bersabda kepadanya, "Itu sudah cukup, hai Abul
Haisam." Abul Haisam berkata, "Wahai Rasulullah, engkau makan
buahnya yang masih gemading dan yang telah masak," lalu Abul Haisam
menyuguhkan air minum buat mereka dan mereka pun minum dari air yang
disuguhkannya. Setelah itu Rasulullah SAW. bersabda:
"هَذَا مِنَ النَّعِيمِ الَّذِي
تُسْأَلُونَ عَنْهُ"
Ini termasuk nikmat yang kelak
kamu akan dimintai pertanggungjawaban mengenainya
Hadis berpredikat garib bila
ditinjau dari segi jalurnya.
Ibnu Jarir mengatakan, telah
menceritakan kepadaku Al-Husain ibnu Ali As-Sada'i, telah menceritakan kepada
kami Al-Walid ibnul Qasim, dari Yazid ibnu Kaisan, dari Abu Hazim, dari Abu
Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa ketika Abu Bakar dan Umar sedang duduk,'
maka datanglah Nabi SAW. kepada keduanya, lalu beliau SAW. bertanya, "Apakah
yang membuat kamu berdua duduk di sini?" keduanya menjawab, "Demi
Tuhan Yang telah mengutus engkau dengan hak, tiada yang menyebabkan kami keluar
melainkan rasa lapar." Nabi SAW. bersabda; "Demi Allah yang telah
mengutusku dengan h2ak, tidak ada yang mendorongku keluar selain dari alasan
yang sama." Lalu mereka pergi hingga sampai di rumah seorang lelaki
dari kalangan Ansar, maka mereka disambut oleh seorang wanita, dan Nabi SAW.
bertanya kepada wanita itu, "Kemanakah si Fulan (suaminya)?"
Wanita itu menjawab bahwa suaminya sedang pergi untuk menyejukkan air minum
buat dia dan keluarganya. Tidak lama kemudian datanglah orang yang dicari
mereka dengan membawa qirbah wadah airnya, dan ia langsung berkata menyambut
mereka, "Marhaban (selamat datang), tiada seorang tamu pun berkunjung
kepada seseorang lebih afdal daripada Nabi yang hari ini datang berkunjung
kepadaku." Lalu ia menggantungkan qirbah wadah airnya ke pohon kurma dan
ia pergi, kemudian datang lagi dengan membawa setandan buah kurma. MakaNabi SAW.
bersabda kepadanya, "Bukankah engkau telah memetik buah kurmamu?"
Lelaki itu menjawab "Aku ingin menghormati kalian dengan rnenyajikan
makanan yang masih segar menurut kesukaan kalian." Kemudian ia mengambil
pisau besar (untuk menyembelih kambing), maka Nabi SAW. bersabda, "Janganlah
kamu sembelih kambing yang sedang menyusui." Ia menyembelih kambing
buat mereka di hari itu dan mereka makan makanan yang telah disajikan, lalu
Nabi SAW. bersabda:
"لَتُسْأَلُنَّ عَنْ هَذَا يَوْمَ
الْقِيَامَةِ. أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمُ الْجُوعُ، فَلَمْ تَرْجِعُوا حَتَّى
أَصَبْتُمْ هَذَا، فَهَذَا مِنَ النَّعِيمِ"
Sungguh kamu akan ditanyai
mengenai hal ini kelak di hari kiamat. Kamu keluar karena terdorong oleh rasa
lapar, dan sebelum pulang kamu telah mendapatkan semua ini, dan ini termasuk
dari nikmat.
Imam Muslim meriwayatkannya
melalui hadis Yazid ibnu Kaisan dengan sanad yang sama. Abu Ya’la dan Ibnu
Majah telah meriwayatkan melalui hadis Al-Mukari, dari Yahya ibnu Ubaidillah,
dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Abu Bakar dengan lafaz yang sama. Arba'ah
telah meriwayatkan hadis ini melalui Abdul Malik ibnu Umair, dari Abu Salamah,
dari Abu Hurairah dengan teks yang semisal dan juga kisahnya.
Imam Ahmad meng2atakan, telah
menceritakan kepada kami Syuraih, telah menceritakan'kepada kami Hasyraj, dari
Abu Nadrah, dari Abu Asib maula Rasulullah SAW. yang telah menceritakan bahwa
di suatu malam Rasulullah SAW. keluar. lalu lewat di dekat rumahku, maka beliau
memanggilku dan aku pun keluar menemaninya. Lalu Nabi SAW. melewati rumah Abu
Bakar dan memanggilnya, maka Abu Bakar keluar dan bergabung bersamanya. Nabi SAW.
berangkat meneruskan perjalannya hingga sampailah di sebuah kebun kurma milik
seorang Ansar dan beliau memasukinya, lalu berkata kepada pemilik kebun itu,
"Berilah kami makan." Lalu pemilik kebun itu datang dengan
membawa setandan buah kurma, dan Rasulullah SAW. makan bersama
sahabat-sahabatnya, kemudian meminta air sejuk dan minum, lalu bersabda: Sesungguhnya
kalian akan dimintai pertanggungjawaban tentang ini kelak di hari kiamat. Maka
Umar mengambil ketandan buah kurma itu dan memukulkannya ke tanah hingga
buahnya yang gemading berceceran di hadapan Rasulullah SAW., kemudian Umar
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kita sungguh akan dimintai
pertanggungjawaban tentang ini kelak di hari kiamat?" Maka Rasulullah SAW.
menjawab:
"نَعَمْ، إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ:
خِرْقَةٌ لَفَّ بِهَا الرَّجُلُ عَوْرَتَهُ، أَوْ كَسْرَةٌ سَدَّ بِهَا
جَوْعَتَهُ، أَوْ جُحْرٌ تَدخَّل فِيهِ مِنَ الْحَرِّ وَالْقَرِّ"
Ya, kecuali tiga hal, yaitu
kain yang digunakan oleh seseorang untuk menutupi aurat tubuhnya, atau sepotong
roti yang dimakan untuk menutup rasa laparnya, atau rumah tempat bernaungnya
dari kepanasan dan kedinginan.
Hadis diriwayatkan oleh Imam
Ahmad secara munfarid.
Imam Ahmad mengatakan, telah
menceritakan kepada kami Abdus Samad, telah menceritakan kepada kami Hammad,
telah menceritakan kepada kami Ammar; ia pernah mendengar Jabir ibnu Abdullah
mengatakan bahwa Rasulullah SAW., Abu Bakar, dan Umar memakan buah kurma dan
minum air, setelah itu Rasulullah SAW. bersabda:
"هَذَا مِنَ النَّعِيمِ الَّذِي
تُسْأَلُونَ عَنْهُ"
Ini termasuk nikmat yang kamu
akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya.
Imam Nasai meriwayatkannya
melalui hadis Hammad ibnu Salamah, dari Ammar ibnu Abu Ammar, dari Jabir dengan
lafaz yang sama.
Imam Ahmad mengatakan, telah
menceritakan kepada kami Yazid, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu
Amr, dari Safwan ibnu Sulaim, dari Mahmud ibnur Rabi' yang mengatakan bahwa
ketika diturunkan firman-Nya: Bermegah-megahan telah melalaikan kalian.
(At-Takatsur: 1) Ia meneruskan bacaannya sampai pada firman-Nya: kamu pasti
akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di
dunia ini). (At-Takatsur: 8) Maka para sahabat bertanya, "Wahai
Rasulullah, tentang nikmat apakah yang kami akan ditanyai mengenainya? Padahal
sesungguhnya hanya kurma dan air, dan pedang kami yang selalu tersandang,
sedangkan musuh menghadang di hadapan. Lalu nikmat apakah yang akan
dipertanyakan kepada kami?" Rasulullah SAW. menjawab, "Ingatlah,
sesungguhnya pertanyaan tentang hal itu pasti akan terjadi."
Bersambung ke-3 Hqbis

Tidak ada komentar: