ILMU MERUBAH PRILAKU

 ILMU MERUBAH PRILAKU
Oleh. Ust. Hafidz S.Pd., M.Pd.I
(Wakil MPID PDM kota Malang dan Anggota CMM)




 Prolog;

Ilmu memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun sosial. Ilmu memberikan pemahaman, membimbing tindakan, dan meningkatkan kualitas hidup. Ilmu juga menjadi bekal untuk menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi pada kemajuan peradaban dunia, sekaligus menjawab semua persoalan hidup yang semakin menantang dan semakin komplek permasalahan yang akan dijalaninya. 


Bagaimana ilmu menghadirkan prilaku positif?

Jika kita ingin berubah dalam kehidupannya maka harus selalu berupaya dan berinovasi dalam setiap gerak dan langkah. Sehingga dengan gerakan itu dapat mengetahui, memahami arti dari sebuah perubahan dalam kehidupan nyata. Salah satunya adalah berilmu, supaya bisa berilmu, maka harus belajar karena dengar belajar itulah manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam memperbaiki jalan hidupnya. Disamping itu ilmu juga dapat mengubah pola pikir dan gaya prilaku. Intinya ilmu bisa mengubah aspek kehidupan. Sebagaimana pesan Rasulullah saw,"Al 'ilmu qablal qauli wal'amal" Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan (HR Bukhari) 


Pesan ini menekankan pentingnya memiliki ilmu (pengetahuan) sebelum perkataan atau melakukan sesuatu, terutama dalam konteks agama. Imam Bukhari dalam kitab Shahih Al-Bukhari membuat bab khusus dengan judul "Babul 'ilmi qablal qauli wal'amal" yang menunjukkan bahwa ilmu adalah syarat sahnya suatu perkataan dan perbuatan dalam kontek kehidupan seseorang. Karena itu Allah SWT menegaskan dalam al-Qur’an surat ash-shaff ayat 3. Dengan kata yang cukup membuat pembaca merasa berat, yaitu “Kabura” searah harfiah berarti besar dan Agung, dan kata “Maqtan” artinya kebencian’ dengan demikian maka maksu6dnya kebencian yang sangat besar. Kontek ayat ini Allah SWT sangat dibenci, maksudnya Allah SWT mengecam siapapun dari umat ini yang mengatakan sesuatu yang mereka sendiri tidak melakukannya, artinya hanya berkata saja tanpa dibarengi dengan contoh konkrit dalam kehidupan nyata. Yang lebih khusus ayat ini jadi peringatan keras bagi kehidupan setiap individu untuk selalu menjaga konsitensi anatara perkataan dan perbuatan.

Ilmu harus mendahului amal. Artinya, seseorang harus memiliki pemahaman yang benar tentang suatu perbuatan sebelum melakukannya agar amalannya sesuai dengan tuntunan agama dan diterima oleh Allah SWT.

 

Dengan berilmu, seseorang dapat terhindar dari kesalahan dalam perkataan dan perbuatan. Ilmu menjadi penerang yang membimbing seseorang dalam bertindak. 

Ilmu yang benar akan meningkatkan kualitas amal seseorang. Amal yang didasari ilmu akan lebih terarah, bermanfaat, dan diridhai oleh Allah SWT. 

Secara esensi ilmu merupakan pemimpin dan pengendali setiap insan berbudi luhur dan yang belum berbudi luhur, karena nabi telah memberikan warisan kepada umatnya, melalui sabdanya; Ilmu adalah warisan para nabi. Oleh karena itu, menuntut ilmu adalah suatu ibadah yang sangat dianjurkan. 


Orang yang berilmu adalah cahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain. Ilmu menerangi jalan kebaikan dan membantu orang lain dalam urusan agama dan dunia. 


Dengan demikian, al 'ilmu qablal qauli wal'amal, mengingatkan kita untuk selalu mendahulukan ilmu dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam beribadah dan berinteraksi dengan sesama. Hal ini akan membawa kita pada amal yang lebih baik dan diridhai Allåh SWT


Peran Ilmu dalam Kehidupan Manusia:

Pengalaman dalam kehidupan nyata bahwa ilmu pengetahuan dapat membantu manusia memahami dunia di sekitar mereka, mulai dari fenomena alam hingga interaksi sosial. Pemahaman yang baik memungkinkan manusia membuat keputusan yang lebih tepat dan bijaksana.

Disamping itu dengan ilmu, manusia dapat mengembangkan teknologi dan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup, seperti dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Kemajuan Peradaban:

Ilmu menjadi fondasi bagi kemajuan peradaban. Peradaban yang 8maju adalah peradaban yang menjadikan ilmu sebagai prioritas utama.


Sebagai Bekal Menghadapi Tantangan:

Ilmu memberikan manusia kemampuan untuk memecahkan masalah, beradaptasi dengan perubahan, dan menghadapi tantangan zaman.

Panduan dalam Bertindak:

Ilmu dapat menjadi pedom6an dalam bertindak, membantu manusia membedakan yang benar dan salah, serta menghindari tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Ilmu dalam Islam:

Dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Ayat Al-Quran menyebutkan tentang pentingnya ilmu dan bagaimana ilmu dapat mengangkat derajat seseorang di sisi Allah SWT. Ilmu juga dianggap sebagai bekal untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT

Ilmu dan Kekayaan:

Ilmu memiliki nilai yang lebih tinggi daripada harta. Ilmu dapat menjaga manusia, sementara harta perlu dijaga. Ilmu akan terus bertambah dengan diamalkan, sedangkan harta akan berkurang jika digunakan. Ilmu juga dapat mendatangkan harta, sedangkan harta tidak selalu menjamin kebahagiaan dan pengetahuan. 


Kecenderungan Sikap positif

Sikap baik dalam kehidupan sangat penting karena berdampak positif pada diri sendiri dan orang lain. Beberapa sikap baik yang perlu diterapkan antara lain: sopan santun, perhatian pada orang lain, suka membantu, bertanggung jawab, berpikir positif, jujur, dan suka berbagi. Menerapkan sikap-sikap ini dapat menciptakan hubungan yang harmonis, lingkungan yang positif, dan membantu diri sendiri untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. 


Berikut adalah beberapa contoh sikap baik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Sopan santun:

Bersikap sopan dan santun dalam berbicara dan bertindak, menghormati orang lain, serta menjaga etika dalam pergaulan. 

Perhatian pada orang lain:

Memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang lain, memberikan bantuan jika diperlukan, serta menunjukkan empati. 

Suka membantu:

Bersedia membantu orang lain dalam kesulitan, baik dalam hal kecil maupun besar, serta menunjukkan sikap rela berkorban. 

Bertanggung jawab:

Melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik, menepati janji, dan menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas. 

Berpikir positif:

Memiliki pandangan yang optimis, mencari sisi baik dalam setiap situasi, dan menghindari pikiran negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Jujur:

Berbicara dan bersikap apa adanya, tidak berbohong atau menipu orang lain, serta menjaga integritas diri. 

Suka berbagi:

Bersedia berbagi dengan orang lain, baik dalam hal materi maupun non-materi, serta menunjukkan kepedulian terhadap sesama. 

Berbakti kepada orang tua:

Menghormati dan mentaati orang tua, membantu meringankan pekerjaan mereka, serta mendoakan kebaikan untuk mereka. 

Menjaga kebersihan lingkungan:

Membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan fasilitas umum, serta berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. 

Menghargai pendapat orang lain:

Menerima perbedaan pendapat, tidak memaksakan kehendak, serta belajar menghargai pandangan orang lain. 

Berbaik sangka:

Memiliki prasangka baik terhadap orang lain, menghindari suudzon (berprasangka buruk), serta membangun hubungan yang harmonis. 

Berani meminta maaf:

Mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan tulus, serta belajar dari kesalahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

Menjaga kebersihan diri:

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, serta berpakaian yang rapi dan sopan. 

Menyebarkan kebaikan:

Melakukan perbuatan baik sekecil apapun, seperti mengucapkan terima kasih, tersenyum, atau memberikan pujian. 

Menerapkan sikap-sikap baik ini dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya akan menciptakan lingkungan yang positif, tetapi juga dapat membawa kebahagiaan dan kepuasan batin bagi diri sendiri


Kesimpulan:

Sebagai akhir dari uraian di atas dapat ditarik benang merah bahwa Ilmu adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya. Dengan ilmu, manusia dapat mencapai potensi terbaiknya, berkontribusi pada kemajuan masyarakat, dan meraih kebahagiaan dunia akhirat. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terus belajar dan mengembangkan diri sepanjang hayat. 

Khususnya bagi para orangtua, mulai hari ini jangan terlalu fokus pada kemegahan lembaga pendidikan dan sekolah favorit, tapi tidak mendatangkan perubahan sikap bagi putra-putrinya, karena fakta dilapangan dari mulai dunia anak usia sekolah dasar sampai usia remaja telah menunjukan semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka semakin gersang keseimbangan antara perkataan dan perbuatan, khususnya dari aspek keteladanan serta perubahan sikap dalam kontek keadaban dalam pergaulan. Serta ilmu yang mereka peroleh hanya sedikit kontribusinya pada perubahan sikap, justeru yang terjadi sebaliknya yaitua semakin sombong dan kurang menghargai orang lain. Ini semua terjadi karena lingungan sekolah yang kurang menekankan pada aspek religinya keagamaan. Oleh sebab itu carilah sekolah/lembaga pendidikan yang menyembangkan antara ilmu dan sikap keseharian. 

Cukup sederhana pesan seorang ulama besar imam asy-syafi’i dalam kata bijaknya, jadilah orang berilmu seperti padi, semakin berisi bertambah merunduk. Wallahu a’lam.

  



ILMU MERUBAH PRILAKU ILMU MERUBAH PRILAKU Reviewed by sangpencerah on Juli 11, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar: