Keistimewaan Bulan Sya'ban

 Keistimewaan Bulan Sya'ban
Oleh : Ust. Hafidz, S.Pd., M.Pd.I
Wakil MPID PDM Kota Malang and Anggota CMM

 


PENAMAAN BULAN SYA’BAN

Adapun hadits yang berbunyi:

 Sesungguhnya bulan Sya’ban dinamakan Sya’ban karena di dalamnya bercabang kebaikan yang sangat banyak untuk orang yang berpuasa pada bulan itu sampai dia masuk ke dalam surga.” (HR Ar-Rafi’i dalam Tarikh-nya dari Anas bin Malik ra. Syaikh Al-Albani mengatakan, “Maudhu’, ” dalam Dha’if Al-Jami’ Ash-Shaghir;2061)

 

KEUTAMAAN BULAN SYA’BAN

Dari Aisyah raha berkata:

 “Nabi SAW memberikan perhatian terhadap hilal bulan Sya’ban, artinya tidak seperti perhatian beliau terhadap bulan-bulan Hijriyah lainnya.

Lalu beliau berpuasa ketika melihat hilal Ramadhan. Jika hilal tidak kelihatan, beliau genapkan Sya’ban sampai 30 hari.” (HR. Ahmad, Abu Dawud,Nasa’i dan sanad-nya disahihkan Syaikh Syu’aib Al Arnauth)

Aisyah raha berkata:

 “Belum pernah Nabi SAW berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa dibulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

dari Usamah bin Zaid rama bahwa dia berkata, “Ya Rasulallah! Saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan di banding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban ?”

Beliau menjawab, “Itu adalah bulan yang banyak dilalaikan oleh manusia, berada antara bulan Rajab dan Ramadhan. Dia adalah bulan amalan-amalan di angkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa”. (HR.Nasai;2357. Syaikh Al-Albani menghasankan dalam Shahih Sunan An-Nasai)

 

ITTIBA’ PADA RASULULLAH SAW

Firman Allah SWT;

Dan apa yang datang kepadamu dari Rasul, maka lakukannlah, dan apa yang dilarang kepadamu, maka jauhilah QS. al-Hasyr;59;10

Sungguh telah ada bagimu, pada diri Rasul, suri teladan yang baik QS.33;21

 

Hadits umul Mukminin Aisyah raha;

Rasulullah SAW bersabda: apabila aku perintahkan padamu suatu urusan, maka lakukanlah sesuai kemampuanmu HR. Bukhari. QS. at-Taghabun;64;16

Hadits  Abu Hurairah ra;

Dari Abu Hurairah ra. Rasululah SAW bersabda;  Aku tinggalkan dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh pada ke-2nya  yaitu Kitabullah dan sunnahku, serta keduanya tidak akan berpisah hingga menemuiku di telaga/surga HR. Bukhari.

 

AMALAN BULAN SYA’BAN

  1. Memperbanyak Syaum/Shiyam=puasa

Dari ‘Aisyah raha bahwasanya dia berkata, “Dulu Rasulullah saw berpuasa sampai kami mengira bahwa beliau tidak berbuka, dan berbuka sampai kami mengiran bahwa beliau tidak berpuasa.

Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa dalam sebulan kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban.” (HR.Bukhari; 1969. Muslim;1156/2721)

Dari Ummu Salamah raha mengatakan:

 “Saya tidak pernah melihat Nabi SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR An-Nasai; 2175. Tirmidzi; 736. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan An-Nasai)

Dari Ummu Salamah raha mengatakan:

Bahwa Nabi saw belum pernah puasa satu bulan penuh selain Sya’ban, kemudian beliau sambung dengan Ramadhan.” (HR. An Nasa’i dan disahihkan Al Albani)

Para ulama menjelaskan bahwa puasa di bulan Sya’ban meskipun puasa sunnah, memiliki peran penting untuk menutupi kekurangan puasa wajib di bulan Ramadhan.

Seperti shalat fardhu, memiliki shalat sunnah rawatib, yaitu: qabliyah dan ba’diyah. Shalat-shalat tersebut bisa menutupi kekurangan shalat fardhu yang dikerjakan.

Sama halnya dengan puasa Ramadhan, memiliki puasa sunnah di bulan Sya’ban dan puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal. 

Orang yang memulai puasa di bulan Sya’ban insyaAllah tidak terlalu kesusahan menghadapi bulan Ramadhan.

Rasulullah saw bersabda,

 Hal pertama yang akan dihisab di hari kiamat dari amal seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada shalat wajibnya, Allah berfirman, “Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?” 

Demikianlah yang berlaku pada seluruh amal wajibnya.” (HR. Tirmidzi:413, An-Nasa’i:466, shahih)


2. Biasakan Membaca al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an diperbanyak sejak dari awal bulan Sya’ban , sebelum memasuki bulan Ramadhan, seorang muslim akan bisa menambah lebih banyak lagi bacaan Al-Qur’an-nya. Salamah bin Kuhail rahimahullah berkata:

 “Dulu dikatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al-Qur’an).” Begitu pula yang dilakukan oleh ‘Amr bin Qais rahim apabila beliau memasuki bulan Sya’ban beliau menutup tokonya dan memfokuskan diri untuk membaca Al-Qur’an. (Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 138)


3. Meningkatkan Amal Shalih

Seluruh amalan shalih disunnahkan dikerjakan di setiap waktu. Untuk menghadapi bulan Ramadhan para ulama terdahulu membiasakan amalan-amalan shalih semenjak datangnya bulan Sya’ban , sehingga mereka sudah terlatih untuk menambahkan amalan-amalan mereka ketika di bulan Ramadhan. Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah pernah mengatakan:

 “Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman.” Dan dia juga mengatakan:

 “Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Sya’ban seperti awan yang membawa hujan dan bulan Ramadhan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya’ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadhan.” (Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 130)

4. Menjauhi Prilaku Syirik dan Permusuhan

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Allah SWT akan mengampuni orang-orang yang tidak berbuat syirik dan orang-orang yang tidak memiliki permusuhan dengan saudara seagama.

Dari Abu Musa al-As’ari rahu Rasulullah SAW bersabda:

 Sesungguhnya Allah muncul di malam pertengahan bulan Sya’ban dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan Musyahin.” (HR Ibnu Majah; 1390. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah)

Musyahin adalah orang yang memiliki permusuhan dengan saudaranya. Misal; Munafiq yang menebar kebencian, sesama umat Islam, HR, Ibnu Majah. pelacur dan penarik pajak HR, Thabrani

Dalam hal ini Rasulullah SAW secara khusus mewanti-wanti pada umatnya yang memiliki permusuhan dengan saudara seagama, seiman dan sekeyakinanya:

 Pintu-pintu surga dibuka setiap hari Senin dan Kamis dan akan diampuni seluruh hamba kecuali orang yang berbuat syirik kepada Allah, dikecualikan lagi orang yang memiliki permusuhan antara dia dengan saudaranya. Lalu dikatakan, ‘Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai. Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai. Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai’(HR Muslim;2565/6544)


FATWA-FATWA BULAN SYA’BAN

Menghidupkan Nishfu Sya’ban?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

“Dan shalat Raghaib adalah PALSU yang diada-adakan. Nabi SAW tidak pernah shalat seperti itu dan tidak pula dari salaf yang melakukannya.

Adapun malam pertengahan di bulan Sya’ban, terdapat keutamaan, dulu di antara kaum salaf ada yang shalat di malam tersebut. atau, berkumpul-kumpul di malam tersebut untuk menghidupkan masjid-masjid adalah HOAX begitu pula dengan shalat alfiyah.” (Al-Fatawa Al-Kubra (V/344)

Jumhur ulama memandang sunnah menghidupkan malam pertengahan bulan Sya’ban dengan berbagai macam ibadah. Tetapi hal tersebut tidak dilakukan secara berjamaah. Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah (XXXIV/123)

Sebagian ulama memandang tidak ada keutamaan ibadah khusus pada malam Sya’ban, karena tidak dinukil dalam hadits shahih atau hasan dari Nabi saw bahwa beliau pernah menyuruh untuk beribadah secara khusus pada malam tersebut.

Hadits yang berbicara tentang hal tersebut LEMAH /DHA’IF

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan tentang shalat Ar-Raghaib yang dilakukan pada Jumat pertama di bulan Rajab dan malam pertengahan bulan Sya’ban:

“Kedua shalat ini adalah PALSU yang tercela, yang mungkar dan buruk. Janganlah kamu tertipu dengan penyebutan kedua shalat itu di kitab ‘Quutul-Qulub’ dan ‘Al-Ihya’’. (Al-Majmu’ lin-Nawawi (XXII/272). [13] HR Ibnu Majah;1388. Syaikh Al-Albani mengatakan, “Sanadnya MAUDHU’,” dalam Adh-Dha’ifah ;2132)

Puasa khusus pertengahan Sya’ban. HADITS...

Apabila malam pertengahan bulan Sya’ban, maka hidupkanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya.

Ini adalah hadits yang palsu (MAUDHU’), sehingga tidak bisa dijadikan dalil. Akan tetapi, jika kita ingin berpuasa pada hari itu karena keumuman hadits tentang sunnah-nya berpuasa di bulan Sya’ban atau karena dia termasuk puasa di hari-hari biidh (ayyaamul-biid/puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan hijriyah), maka hal tersebut tidak mengapa.

Yang diingkari adalah pengkhususannya saja.

 

BAYAR HUTANG PUASA DIBULAN SYA’BAN

Dari Abu Salamah, ia mendengar ‘Aisyah raha mengatakan,

 Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban.”  (HR. Bukhari;1950; Muslim;1146)

Dalam riwayat Muslim disebutkan,

 Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban karena kesibukan saya dengan Rasulullah SAW.”

 

FAIDAH HADITS

Boleh menunda qadha’ puasa Ramadhan hingga bulan Sya’ban.

Namun baiknya tetap tidak menunda kecuali karena ada udzur.Lebih baik untuk menyegerakan qadha’ puasa karena ‘Aisyah raha menyampaikan alasan kenapa sampai ia menunda sampai bulan Sya’ban. Haramnya mengakhirkan puasa hingga Ramadhan berikutnya karena ‘Aisyah menjadikan bulan Sya’ban sebagai bulan terakhir untuk penunaian qadha’

memberikan alasan jika kita menyelisihi sesuatu yang seharusnya ditunaikan di awal supaya tidak ada yang menyangka yang bukan-bukan. (Tanbih Al-Afham, hlm. 437)

Jika seseorang menunda penunaian puasa hingga masuk Ramadhan berikutnya, tetap qadha’ puasanya tersebut ditunaikan setelah Ramadhan kedua lalu setiap hari qadha’ puasa ditambahkan dengan penunaian fidyah karena menunda-nunda tanpa ada udzur. (Lihat Syarh ‘Umdah Al-Ahkam karya Syaikh As-Sa’di, hlm. 351)




Keistimewaan Bulan Sya'ban Keistimewaan Bulan Sya'ban Reviewed by sangpencerah on Februari 18, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar: