Hadits ke-4 dari 160, BAB 16. PERINTAH MEMELIHARA AMALAN SUNNAH DAN ADAB-ADABNYA, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

عن ابي مسلم - وقيل ابي إياس سلمة بن عمرو ابن الانواع رضي الله عنه، أنَّ رَجُلًا أَكَلَ عِنْدَ رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ بشِمَالِهِ، فَقالَ: كُلْ بيَمِينِكَ، قالَ: لا أَسْتَطِيعُ، قالَ: لا اسْتَطَعْتَ، ما مَنَعَهُ إلَّا الكِبْرُ، قالَ: فَما رَفَعَهَا إلى فِيهِ. رواه مسلم

160. Dari Abu Muslim - Abu Iyas Salamah bin Amru bin Al Akwa’ ra berkata: ‘’Bahwa pernah ada seorang makan disii Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam dengan tangan kiri, lalu Beliau SAW pun mengingatkan: “Makanlah dengan tangan kananmu!”, lalu ia menjawab: “Aku tidak bisa”, kemudian Beliau SAW bersabda: “Kamu tidak bisa (melakukannya)". Ia tidak mau melakukan melainkan dengan sikap sombong”. sehingga iapun tidak bisa memasukkan makanannya ke dalam (mulutnya)”. HR. Muslim

HR. Muslim fill Asyarabati (Bab Adabu tha'aami was syaraabi wa akhkaamihima)

Lughatul Hadist:

Laastathad'ta: doa Rasulullah SAW kepadanya, karena kesombongannya tidak mengikuti yang benar dan perbuatan sunnah.

Faidah Hadits:

-Disunnahkan makan dengan tangan kanan, di makruh makan dengan tangan kiri selain udzur yang menghalanginya untuk makan dengan tangan kanan, seperti sakit atau cacat (tidak ada tangannya)

-Termasuk dalam hal makan,setiap ada perintah mulia maka disunnahkan (segera mengikutinya) termasuk makan dengan tangan kanan), dan begitu juga setiap kebalikan hal yang buruk.

-Sesungguhnya menyelisihi hal yang dianjurkan (sunnah) tidak mendapat dosa, namun Rasulullah SAW berdoa kepada laki-laki tersebut karena penolakannya dengan sikap sombong dan keras kepala.