TINGGALKAN MALAS, HADIRKAN SEMANGAT - Refleksi Pergantian Tahun Miladiyah

 TINGGALKAN MALAS, HADIRKAN SEMANGAT
Refleksi Pergantian Tahun Miladiyah
Oleh. Tim Redaktur MPID PDM Kota Malang

 



Sifat Dasar Setiap Manusia?

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk (kondisi) yang sebik-baiknya. Dan diciptakan dengan membawa manfaat bagi kehidupan dunia seisinya sampai akhir zaman. Dengan penciptaan yang kekinian itu manusia diharapkan dapat memfungsikan seluruh potensi yang ada pada dirinya. Bukan sebaliknya yaitu bermalas-malasan, padahal waktu, masa dan tanda tanda alam yang lainnya akan berubah dan bergerak. Karena tanda seseorang masih hidup ketika pada dirinya ada gerakan, dan jika tanpa gerakan, maka ibaratnya seprti mayat tak bernyawa.

Seringkali kita merasa sangat malas untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang pada akhirnya membuat pekerjaan kita tertunda. Menunda pekerjaan sama saja membuat pekerjaan tersebut menumpuk sehingga rasa malas pun akan bertambah. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas kita sebagai seorang aparatur sipil negara. Malas adalah salah satu perilaku yang harus dihindari. Cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari rasa malas adalah dengan membaca doa. Pasalnya perasaan malas bisa tiba-tiba muncul dan menghambat aktivitas dan beribadah. Untuk itu, doa agar tidak malas dapat dipanjatkan seorang muslim kepada Allah SWT.

 

اَللَّÙ‡ُÙ…َّ اِÙ†ِّÙ‰ اَعُÙˆْذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْÙ‡َÙ…ِّ ÙˆَالْØ­َزَÙ†ِ Ùˆَاَعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْعَجْزِ ÙˆَالْÙƒَسَÙ„ِ Ùˆَاَعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْجُبْÙ†ِ ÙˆَالْبُØ®ْÙ„ِ Ùˆَاَعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†ْ غَÙ„َبَØ©ِ الدَّÙŠْÙ†ِ ÙˆَÙ‚َÙ‡ْرِ الرِّ جَالِ

 

“Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa bimbang serta rasa sedih ataupun kecemasan, aku berlindung pada-Mu dari rasa lemah serta kemalasan, aku berlindung pada-Mu dari sifat pengecut serta kebakhilan, dan aku berlindung pada-Mu dari beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”

 

Sifat/Rasa malas (الْÙƒَسَÙ„ِ) adalah kondisi ketika seseorang tidak mau atau kurang semangat untuk melakukan sesuatu. Malas bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti: kurang motivasi, kurang disiplin diri, kurang kecakapan dalam mengatur waktu.  Rasa malas sering dikaitkan dengan prokrastinasi (menunda-nunda) dan idleness (berdiam diri tanpa melakukan apa-apa).  Adapun pengertian malas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Malas juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana seseorang menghindari pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan dengan potensi dan energi yang dimiliki. Rasa malas jika dibiarkan saja akan susah dihilangkan dan akan berubah menjadi karakter. Tanpa disadari hal ini akan membuat hilangnya kepercayaan seseorang karena tidak dapat bertanggung jawab terhadap sesuatu hal pekerjaan sehingga memunculkan stigma buruk oleh orang lain. Pada akhirnya seorang yang pemalas akan sering mengalami kegagalan.

 

Menurut hasil penelitian dalam British Journal of Sports Medicine, Dr. Richard Weiler mengatakan bahwa kemalasan harus mulai dikategorikan sebagai penyakit. Malas berkepanjangan berdampak kepada penyakit berbahaya seperti obesitas, diabetes dan hipertensi, sehingga bisa disimpulkan bahwa malas adalah sumber penyakit.

 

Merilis informasi yang didapat melalui Live Science, sejumlah peneliti dari Oxford University sudah melakukan penelitian dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI), alat yang menunjukkan gambaran belahan otak manusia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti motivasi dan rasa malas. Hasil scan menunjukkan bahwa ketika orang memutuskan untuk melakukan sesuatu atau ingin berkegiatan, area premotor pada otak akan menyala dan titik lain di otak yang mengendalikan gerakan di tubuh akan menjadi aktif. Area premotor merupakan area otak yang penting, karena menuntun gerakan kita dan mengendalikan otot besar dan proksima dari tubuh.

 

Biasanya yang terdapat pada orang yang malas, area premotor pada otak tidak menyala sehingga tidak memunculkan sinyal ke otot besar dan proksima di tubuh. Koneksi otak yang menghubungkan “keputusan untuk melakukan sesuatu” menjadi sebuah tindakan menjadi tidak efektif pada orang yang malas, sehingga muncul rasa malas bergerak, lelas dan lemas karena otak harus melakukan upaya lebih keras untuk mengubah keputusan yang diambil menjadi tindakan untuk bergerak, karena hidup adalah gerakan, dan mati adalah diam.

 

Empaat belas setengah abad yang silah melalui agama Islam, disiplin dan produktivitas memiliki peran penting dalam mencapai kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Sifat malas atau kemalasan adalah musuh utama dalam menggapai tujuan-tujuan ini. Kemalasan dapat menghalangi kemajuan spiritual dan materi kita, serta menghambat perkembangan pribadi secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk menjauhkan diri dari sifat malas agar dapat hidup dalam kepatuhan kepada Allah SWT dan mencapai keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan mengamalkan prinsip-prinsip ini, seseorang dapat mengatasi rasa malas dan mencapai potensi penuh dalam melayani Allah SWT dan masyarakat.

 

1. Menumbuhkan sekaligus meningkatkan kesadaran spiritual dengan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang menguatkan hubungan kita dengan Allah SWT. Ini bisa meliputi melakukan ibadah dengan penuh kesadaran, seperti salat, membaca Al-Qur'an, dzikir, dan berdoa. Selain itu, juga penting untuk melibatkan refleksi diri dan introspeksi. Dalam Islam, kita diajarkan untuk merenungkan tindakan dan niat kita. Dengan melakukan introspeksi, kita dapat mengidentifikasi sifat malas dalam diri kita sendiri dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian, meningkatkan kesadaran spiritual akan memberikan kekuatan dan motivasi untuk melawan sifat malas dan berusaha menjadi pribadi yang produktif dan kreatif.

 

2. Konsistensi dan Menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik dapat membantu kita mengarahkan energi dan waktu kita dengan lebih efektif. Ketika kita memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang ingin kita capai, kita dapat membuat rencana dan strategi yang tepat untuk mencapainya. Tujuan yang spesifik juga membantu kita memperoleh motivasi dan semangat yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang mungkin muncul di sepanjang perjalanan. Dengan menetapkan tujuan yang seimbang antara aspek spiritual dan material, kita dapat menjaga keseimbangan hidup yang baik dan mendorong diri kita untuk terus berusaha mencapai tujuan-tujuan tersebut.

 

3. Mengorganisir dan mengatur jadwal dan waktu dengan bijak adalah dengan mengalokasian waktu untuk berbagai kegiatan penting, termasuk ibadah, pekerjaan, belajar, istirahat, dan berbagai tanggung jawab lainnya. Dalam Islam, shalat adalah salah satu ibadah yang harus dikerjakan pada waktu-waktu tertentu. Oleh karena itu, penting untuk menyusun jadwal harian yang mempertimbangkan waktu-waktu salat agar kita dapat melaksanakan kewajiban tersebut dengan tepat waktu. Selain itu, kita juga perlu mengatur waktu istirahat yang cukup untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental.

 

4. Mengaplikasikan dan menerapkan amalan-amalan sunnah dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu cara yang efektif untuk menjauhkan diri dari sifat malas dalam Islam. Amalan-amalan sunnah merujuk pada tindakan dan praktik yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai contoh teladan yang sempurna.

 

Demikianlah cara untuk menghidupkan amalan-amalan sunnah, kita dapat meningkatkan ketakwaan, mendapatkan keberkahan, dan menghindari sikap malas yang tidak produktif. Misalnya, melaksanakan salat tahajud atau salat sunnah rawatib di samping salat fardhu, berpuasa sunnah, membaca Al-Qur'an setiap hari, berdoa dan berzikir secara rutin.

 

اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø¥ِÙ†ِّÙ‰ Ø£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْÙƒَسَÙ„ِ، ÙˆَØ£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْجُبْÙ†ِ، ÙˆَØ£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْÙ‡َرَÙ…ِ، ÙˆَØ£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْبُØ®ْÙ„

 

"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku aku berlindung kepada-Mu dari pikun, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat pelit."

 

Do’a sebagai senjata orang beriman, apapun masalah dalam kehidupan ini jangan sampai lupa untuk berdo’a kepad Allah SWT. Dengan menerapkan amalan-amalan sunnah ini, kita akan meningkatkan hubungan kita dengan Allah SWT dan mendapatkan keberkahan dalam segala hal yang kita lakukan. Amalan-amalan sunnah juga memberikan orientasi spiritual yang kuat dan memotivasi kita untuk terus berusaha dan menghindari sikap malas, karena mengantarkan seseorang pada kebodohan, dan kesulitan dalam hidupnya.




TINGGALKAN MALAS, HADIRKAN SEMANGAT - Refleksi Pergantian Tahun Miladiyah  TINGGALKAN MALAS, HADIRKAN SEMANGAT - Refleksi Pergantian Tahun Miladiyah Reviewed by sangpencerah on Desember 27, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar: