KEBERKAHAN BULAN RAMADHAN

 KEBERKAHAN BULAN RAMADHAN
Oleh Drs. Muhammad Ibrahim, M.Pd

(Guru MTs N 1 Kota Malang & PCM Klojen)



Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-nantikan oleh seluruh kaum muslimin sedunia.  Baik kaum muslimin yang taat, setengah taat dan kurang taat, bahkan yang tidak taatpun di bulan-bulan selain Ramadhan, mereka sangat memiliki animo besar untuk ikut menyambut datangnya bulan disakralkan sebagai bulan suci. Karena itulah, maka Allah SWT memulai perintahNya dengan menggunakan diksi  Yaa” harfun Nida’ diksi ini merupakan kata panggilan yang meliputi semua orang beriman yang sangat jauh, juah maupun yang dekat. Karena itu bagi yang imannya sangat jauh, mereka merapat, yang jauh, bisa lebih dekat dan bagi mereka yang sudah dekat akan meningkatkan keta’atannya kepada Allah SWT melalui ibadah dan aktifitas di bulan Ramadhan. Sebagaimana firman Allah;  Wahai orang-orang yang beriman, diawajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, supaya kalian bertawaq” (QS.al-Baqarah;2;183)

Maksud ayat di atas, bahwa perintah puasa wajib di bulan Ramadhan ditegaskan langsung oleh Allah SWT, dengan mnginformasikan juga bahwa puasa itu telah diwajibkan kepada umat sebelum Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

 

Mengutip penjelasan Asep Maulana Rohmat dalam buku Ramadhan Penuh Karya mengenai makna keistimewaan dalam bulan Ramadhan. Sebagaimana dijelaskan dalam banyak nash, baik Al-Qur'an maupun hadits, terdapat beberapa keistimewaan yang melekat pada bulan Ramadhan ini sehingga dijadikan bulan ini sebagai bulan yang mulia, bulan ampunan, bulan keberkahan dan bulan kebahagiaan, serta bulan qur’an bagi oranag-orang yang bertaqwa.  Diantara keistimewaan bulan Ramadhan yaitu:

 

 

·      Keistimewaan Bulan Ramadhan

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilai pahalanya lebih baik dari seribu bulan. 

 

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ


Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan (HR Ahmad).

 

·       Bulan Penuh Barakah

Bulan Ramadhan disebut juga bulan yang penuh keberkahan (syahrul mubaarak), sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda;

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم- « أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَك فرض الله عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَه

 

"Telah datang kepada kalian Ramadhan bulan penuh berkah (syahrun mubarakun), Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya." (HR An-Nasai dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Kitab Shahih Al-Jami'

Karena itu, kaum muslimin yang belum menajalankan ibadah puasa sebaiknya mempersiapkan pengetahuan tentang ibadah tersebut. Dan bagi yang sedang menjalankan, terus bersemangat dan memperbaiki setiap aktifitas di bulan Ramadhan ini, dan jika telah selesai menjalankan ibadah di bulan ini, jangan merasa telah berhasil dengan ibadahnya, tapi tetap berharap  ibadah yang telah dilakukan diterima di sisi Allh SWT, sebagai bekal menghadapnya.   

 

·           Allah SWT membebaskan penghuni neraka pada setiap malam bulan Ramadhan.

Sebagaimana nasehat Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat;

 

إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

 

Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-­setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan): Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka (HR Tirmidzi).

·           Puasa bulan Ramadhan adalah sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan berikutya.

 

Hal ini didasakan kepada hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda:

 

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ 

 

Jarak antara shalat lima waktu, shalat Jumat dengan Jumat berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar (HR Muslim).

Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, dan menghidupkan malamnya dengan ibadah-ibadah sunnah, serta menghidupkan malam lailatul qadar, dengan penuh keimanan dan hanya mengharap pahala dari Allah SWT. Maka semua dosa satu tahun yang telah lalu akan diampuni dan dosa selama bulan Ramadhan. Pertanyaannya adalah, apakah semua dosa akan diampuni keseluruhannya? Mayoritas ulama berpendapat bahwa ampunan dosa tersebut hanya berlaku pada dosa-dosa kecil saja, dan dosa yang berhubungan dengan sesama manusia (Haqqul Adami). Misalnya menyakiti, mendzalimi, dan lainnya.

Hal ini didasarkan kepada hadits Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah saw  bersabda: “Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at dan dari Ramadhan ke Ramadhan ialah menghapuskan dosa diantara masing-masing apabila dijauhinya dosa-dosa besar." (HR  Muslim). 

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin mengatakan, “Dosa besar adalah yang  diancam Allah  dengan suatu hukuman khusus. Maksudnya perbuatan tersebut tidak sekadar dilarang atau diharamkan, namun diancam dengan suatu hukuman khusus. Semisal disebutkan dalam dalil ‘barangsiapa yang melakukan ini maka ia bukan mukmin’, atau ‘bukan bagian dari kami’, atau semisal dengan itu. Ini adalah dosa besar. Dan dosa kecil adalah dosa yang tidak diancam dengan suatu hukuman khusus."

 

·           Bertabur Pahala

Tidak ada yang mngingkari bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang bertabur pahala bagi orang yang beriman. Misalnya; Barangsiapa memberi buka orang yang puasa maka mendapat pahala sebanyak pahala orang puasa tersebut.

Rasulullah SAW bersabda:

 

مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ

 

Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut (HR Ahmad).

Karena itu mari kita upayakan untuk dapat berbagi sekalipun tidak banyak, tapi kita lakukan dengan tulus ikhlas karena Allah SWT, dan kepada makhluq ciptaanNya. Karena momen ini sangat berharga dalam hidup orang beriman, dan salah satu amalan orang beriman adalah rajin bershadaqah, lebh –lebih shadaqah di bulan Ramadhan. Sebagaimana nasehat Rasulullah SAW,

 

أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ

 

Rasulullah SAW pernah ditanya, “Sedekah apakah yang paling mulia?” Beliau menjawab: “Yaitu shadaqah dibulan Ramadhan” (HR Tirmidzi).

 

·           Ramadhan bulan Qur’an dan Syafa’at

Bulan Ramadhan disebut juga sebagai bulan turunnya kitab suci al-Qur’an, yang menjadi pedoman bagi umat manusia. Dan bagi siapa yang membacanya akan diberikan pahala dan menjadi syafa’at bagi pembacanya di hari kiamat. Karena itu jangan sampai terlewatkan watu di bulan ini tanpa membaca al-Qur’an, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya;

 

اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ

 

 

Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari” Al-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur di malam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat (HR Ahmad dan Muslim).

 

Manfaatkan hari dan malam bulan Ramadhan untuk berbagai kebaikan yang mampu kita lakukan, dan jangan memelihara kemalasan, karena kemalasan itu akan menuai penyesalan dan penderitaan, dan bersegara dalam memanfaatkan waktu dan  melakukan kebaikan adalah kebahagiaan dan keberuntungan. Ada jargon yang sering muncul di tengah  masyarakat kaum muslimin, “Bahwa Tidurnya Orang Yang Berpuasa Berpahala”? hal ini yang menjadi dalil bagi pemalas, padahal ini bukan sebuah sikap yang harus diterapkan, maksud dari kata bijak ini, adalah jika tidak istirhat, maka akan menjadi lemas dan berpotensi menggunjing (Ghibah) orang lain. Karena itu, jika tidurnya kita dapat menyelamatkan 2 hal di atas (menjadi lemas dan Ghibah) maka lebih baik tidur.

 

Sebagai  kata penutup dari tulisan ini, mari kita bersama-sama untuk selalu meningkatkan iman dan taqwanya kepada Allah SWT, selama hidupnya, khususnya di bulan Ramadhan tahun ini. Jadikan Ramadhan tahun ini sebagai ramadhan terahir dalam hidup kita. Karena tidak ada jaminan bagi kita bisa bertemu kembali dengan ramadhan yang akan datang (tahun depan). Maka dari itu jangan menunda-menunda kebaikan yang bisa kita lakukan saat ini, dan jangan menungu-nunggu  waktu untuk melakukan kebaikan sebelum ajal menjemput kita.

 Referensi

1.     Terjemahan al Qurán
2.     Al-Albani di dalam Kitab Shahih Al-Jami'.
3.     Asep Maulana Rohimat dalm bukunya Ramadhan Penuh Karya

KEBERKAHAN BULAN RAMADHAN KEBERKAHAN BULAN RAMADHAN Reviewed by sangpencerah on Maret 19, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar: