Hadits ke-6 dari 122, BAB 13. PENJELASAN BANYAKNYA JALAN KEBAIKAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN

Hadits ke-6 dari 122, BAB 13. PENJELASAN BANYAKNYA JALAN KEBAIKAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN



عَنْ أَبي هُرَيرةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقةٌ ، كُلَّ يَوْمٍ تَطلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ : تَعدِلُ بَينَ الاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ، فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا ، أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقةٌ ، والكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقةٌ ، وبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقةٌ ، وتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ. متفق عليه، 

ورواه مسلم ايضا من رواية عائشة رضي الله عنها قالت؛ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ إنَّه خُلِقَ كُلُّ إنْسانٍ مِن بَنِي آدَمَ علَى سِتِّينَ وثَلاثِ مِائَةِ مَفْصِلٍ، فمَن كَبَّرَ اللَّهَ، وحَمِدَ اللَّهَ، وهَلَّلَ اللَّهَ، وسَبَّحَ اللَّهَ، واسْتَغْفَرَ اللَّهَ، وعَزَلَ حَجَرًا عن طَرِيقِ النَّاسِ، أوْ شَوْكَةً، أوْ عَظْمًا عن طَرِيقِ النَّاسِ، وأَمَرَ بِمَعروفٍ، أوْ نَهَى عن مُنْكَرٍ، عَدَدَ تِلكَ السِّتِّينَ والثَّلاثِ مِائَةِ السُّلامَى -فإنَّه يَمْشِي يَومَئذٍ وقدْ زَحْزَحَ نَفْسَهُ عَنِ النَّارِ


122. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedekah setiap hari mulai matahari terbit. berlaku adil (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat (barangnya) ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu juga setiap langkah berjalan menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Muttafaqun Alaih) 

dan juga Muslim meriwayatkan dari Aisyah ra. Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan memiliki 360 persendian, maka barang siapa bertakbir (membaca Allahu akbar), bertahmid (membaca Alhamdulillah), bertahlil (membaca Lailahaillallah), bertasbih(membaca Subhanallah), beristighfar (membaca Astagfirullah), menyingkirkan batu dari jalan manusia, duri atau tulang dari jalan manusia,  menyerukan kebaikan, dan mencegah kemungkaran, (amalan) itu sebanding dengan jumlah 360 persendian. Dan sungguh dia berjalan di saat itu telah menjauhkan dirinya dari adzab api neraka.


HR. Bukhari fii shulhi ( Baabu Fadlil ishlahi bainan naasi wal adlu bainahum) wal jihadu (Baabu fadli min hamli mataa'in shahibuhu fiis safari) wa Muslim fi zkaati (Baabu bayaani anna ismas shadaqati yaqau 'ala kulli nau'in minal ma'ruufi).


Lughatul Hadits:

-Ta'dilu: memisahkan (pertikaian/perselisihan) diantara keduanya dan memberikan keputusan (masalah) dengan adil.

-Mata'ahu: sesuatu yang bermanfaat baik makanan, pakaian dsb.

-Alkalimah thayyibah: sesuatu yang membahagiakan bila didengar dan menarik hati.

-Yaumaidzin: hari dimana pertiwa tersebut terjadi.

-Zahzaha: menyisihkannya dan menjauhkannya (dari neraka)


Faidah Hadits:

Tanpa mengabaikan keterangan sebelumnya, yaitu:

-Perintah berbuat kebaikan diantara manusia dengan adil dan berinteraksi dengan akhalul karimah.

-Keutamaan menjaga shalat berjamaahdi masjid.

-Bahwa amalan-amalan tersebut diatas terdapat pahala dan imbalan yang sama seperti bershadaqah bagi yang tidak mampu bersedekah, dan bagi yang bisa mengamalkan keduanya maka lakukanlah.

-Mendekatkan diri kepada Allah SWT bisa dengan berbagai ketaatan dan berbagai macam kebaikan sebagai syukur atas limpahan nikmat-Nya



Hadits ke-6 dari 122, BAB 13. PENJELASAN BANYAKNYA JALAN KEBAIKAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Hadits ke-6 dari 122, BAB 13. PENJELASAN BANYAKNYA JALAN KEBAIKAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN Reviewed by sangpencerah on Februari 18, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar: