Tafsir QS. Al Mu’minun, ayat 112-116 Ibnu Katsir
قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الأرْضِ عَدَدَ
سِنِينَ (112) قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلِ
الْعَادِّينَ (113) قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلا قَلِيلا لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ (114) أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ
إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا
إِلَهَ إِلا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (116)
Allah bertanya, "Berapa tahunkah lamanya
kalian tinggal di bumi?" Mereka menjawab, "Kami tinggal (di
bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
menghitung.” Allah berfirman, "Kalian tidak tinggal (di bumi) melainkan
sebentar saja, kalau kalian sesungguhnya mengetahui.” Maka apakah kamu mengira,
bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan
bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Mahatinggi Allah, Raja
yang sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arasy
yang mulia.
Allah SWT. berfirman, mengingatkan kepada
mereka tentang apa yang tekah mereka sia-siakan dalam usia mereka yang pendek
itu selama di dunia, bahwa mereka tidak mau taat kepada Allah SWT. dan tidak
mau menyembah-Nya semata. Seandainya mereka bersabar dalam mengerjakan
perintah tersebut selama di dunia yang waktunya relatif pendek itu, tentulah
mereka memperoleh keberuntungan sama dengan apa yang diperoleh oleh
kekasih-kekasih Allah SWT. yang bertakwa. Allah SWT.berfirman kepada mereka:
قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الأرْضِ عَدَدَ
سِنِينَ
Berapa tahunkah lamanya kalian tinggal di bumi?
(Al
Mu’minun: 112)
Maksudnya, berapa lama kalian tinggal di dunia?
قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ
فَاسْأَلِ الْعَادِّينَ
Mereka menjawab, "Kami tinggal (di
bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
menghitung.”(Al-Mu’minun: 113)
Yakni orang-orang yang pandai menghitung.
قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلا قَلِيلا
Allah berfirman, "Kalian tidak tinggal (di
bumi) melainkan sebentar saja.” (Al Mu’minun: 114)
Yaitu dalam waktu yang relatif pendek.
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"Kalau kalian sesungguhnya mengetahui.” (Al
Mu’minun: 114)
Yakni kalau kalian mengetahui, tentulah kalian
tidak akan memilih dunia yang fana dengan meninggalkan akhirat yang kekal,
tentulah kalian tidak akan memperlakukan diri kalian dengan perlakuan seburuk
ini, dan tentulah kalian tidak berhak mendapat murka Allah dalam waktu yang
relatif pendek itu. Dan seandainya kalian bersabar dalam menjalani ketaatan
kepada Allah dan menyembah-Nya seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang
beriman, tentulah kalian akan beruntung memperoleh keberhasilan yang sama
seperti mereka.
قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبِي،
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الوَزير، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، حَدَّثَنَا صَفْوَانُ،
عَنْ أَيْفَعَ بْنِ عَبْدٍ الكَلاعي؛ أَنَّهُ سَمِعَهُ يَخْطُبُ النَّاسَ فَقَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم: إِنَّ اللَّهَ إِذَا
أَدْخَلَ أَهْلَ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، وَأَهْلَ النَّارِ النَّارَ، قَالَ: يَا
أَهْلَ الْجَنَّةِ، كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ؟ قَالُوا:
لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ. قَالَ: لَنِعْمَ مَا اتَّجَرْتُمْ فِي يَوْمٍ
أَوْ بَعْضِ يَوْمٍ: رَحْمَتِي وَرِضْوَانِي وَجْنَّتِي، امْكُثُوا فِيهَا
خَالِدِينَ مُخَلَّدِينَ؟ ثُمَّ يَقُولُ: يَا أَهْلَ النَّارِ، كَمْ لَبِثْتُمْ
فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ؟ قَالُوا: لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ.
فَيَقُولُ: بِئْسَ مَا اتَّجَرْتُمْ فِي يَوْمٍ أَوْ بَعْضِ يَوْمٍ: نَارِي
وَسُخْطِي، امْكُثُوا فِيهَا خَالِدِينَ مُخَلَّدِينَ"
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan
kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Wazir, telah
menceritakan kepada kami Al-Walid, telah menceritakan kepada kami Safwan, dari
Aifa' ibnu Abdul Kala'i, bahwa ia pernah mendengar Aifa' berkhotbah di hadapan
orang banyak, yang antara lain ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW. pernah
bersabda: "Sesungguhnya Allah setelah memasukkan ahli surga ke dalam
surga dan ahli neraka ke dalam neraka, berfirmanlah Dia, 'Hai ahli surga,
berapa tahunkah kalian tinggal di bumi?' Mereka menjawab, 'Kami tinggal selama
sehari atau setengah hari.' (Allah berfirman), 'Alangkah baiknya apa
yang kalian pertukarkan dalam waktu sehari atau setengah hari itu dengan
rahmat, rida dan surga-Ku. Sekarang tinggallah di dalam surga untuk
selama-lamanya. ' Kemudian Allah berfirman, 'Hai ahli neraka, berapa tahunkah
kalian tinggal di bumi? ' Mereka menjawab 'Kami tinggal hanya satu atau
setengah hari.' Allah berfirman, 'Alangkah buruknya apa yang kalian pertukarkan
dalam waktu sehari atau setengah hari itu dengan neraka dan murka-Ku. Sekarang
tinggallah kalian di dalam neraka untuk selama-lamanya'.”
Firman Allah SWT.:
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا
Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya
Kami menciptakan kamu secara main-main? (Al Mu’minun: 115)
Yakni apakah kalian menduga bahwa kalian
diciptakan dengan main-main, tanpa tujuan, tanpa berkehendak, dan tanpa hikmah
dari Kami? Menurut pendapat lain agar kalian hidup main-main dan berbuat
sia-sia seperti Aku menciptakan binatang ternak, tiada pahala dan tiada
siksaan. Sesungguhnya Kami ciptakan kalian tiada lain hanyalah untuk beribadah
dan mengerjakan perintah-perintah Allah SWT.
وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada
Kami? (Al Mu’minun: 115)
Maksudnya, kalian tidak akan dikembalikan ke
kampung akhirat. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah SWT. dalam ayat
lain melalui firman-Nya:
أَيَحْسَبُ الإنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan
begitu saja (tanpa pertanggungjawaban) ? (Al-Qiyamah: 36)
Yaitu terlupakan dan dibiarkan saja.
Firman Allah SWT.:
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ
Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya. (Al
Mu’minun: 116)
Yakni Mahasuci Allah dari menciptakamnakhluk
dengan sia-sia, karena sesungguhnya Dia adalah raja yang sebenarnya, Mahasuci
Dia dari melakukan perbuatan tersebut.
لَا إِلَهَ إِلا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang
mempunyai) Arasy yang mulia. (Al Mu’minun: 116)
Disebutkan 'Arasy karena 'Arasy merupakan atap
bagi semua makhluk; dan disebutkan bahwa sifat 'Arasy itu mulia, yakni indah
pemandangannya lagi megah bentuknya. Seperti pengertian yang ada dalam
firman-Nya:
فَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ
lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam
tumbuh-tumbuhan yang baik. (Luqman: 10)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad
At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Sulaiman (seorang syekh
dari Irak), telah menceritakan kepada kami Syu'aib ibnu Safwan, dari seorang
lelaki dari kalangan keluarga Sa'id ibnul 'As yang mengatakan bahwa akhir
khotbah yang diutarakan oleh Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz ialah pada
pertamanya disebutkan puji dan sanjungan kepada Allah SWT., lalu berkatalah ia,
"Ama Ba'du. Hai manusia, sesungguhnya kalian diciptakan bukan
dengan main-main, dan kalian tidak akan dibiarkan tersia-sia. Sesungguhnya
kalian akan dikembalikan di negeri akhirat, lalu Allah akan turun untuk
memutuskan perkara di antara kalian dan memutuskan hukum-Nya. Maka alangkah
kecewa dan celakalah seseorang hamba yang dikeluarkan oleh Allah dari
rahmat-Nya dan diharamkan memasuki surga-Nyayang hiasnya seluas langit dan
bumi. Tidakkah kalian ketahui, bahwa tiada seorang pun yang aman dari azab
Allah di hari esok kecuali orang-orang yang selalu ingat akan hari kembali dan
takut kepadanya, serta menukar yang fana dengan yang kekal, yang sedikit dengan
yang banyak, dan yang takut dengan yang aman."
Umar ibnu Abdul Aziz melanjutkan khotbahnya,
"Tidakkah kalian perhatikan bahwa sesungguhnya kalian berasal dari (air
mani yang dikeluarkan dari) tulang sulbi orang-orang yang telah binasa (mati),
dan kelak sesudah kalian terdapat orang-orang yang menjadi penerus kalian,
sedangkan kalian kembali kepada Tuhan Yang Maha Pencipta, Pewaris yang terbaik.
Kemudian setiap pagi dan petang kalian mengantarkan orang-orang yang menghadap
kepada Allah SWT. karena telah menemui ajalnya, lalu kalian menguburkannya ke
dalam tanah yang berbeda dengan tempat sebelumnya, sedangkan semua kekasihnya
telah dia tinggalkan dan kini tempatnya menyatu dengan tanah. Di hadapannya
terbentang hisab perhitungan amal perbuatannya; kini nasibnya tergantung kepada
amal perbuatannya, dia tidak memerlukan lagi apa yang ditinggalkannya dan
sangat memerlukan amal perbuatan untuk menghadapi masa mendatangnya. Karena itu
bertakwalah kepada Allah, hai hamba-hamba Allah, sebelum usia habis dan maut
datang merenggut nyawa." Kemudian Umar ibnu Abdul Aziz mengusap matanya
dengan ujung kain sorbannya. Ia menangis, dan orang-orang yang ada di
sekitarnya ikut menangis pula.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Yahya ibnu Nasir Al-Khaulani, telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb, telah menceritakan kepadaku Ibnu Lahi'ah, dari Abu Hubairah, dari Hasan
ibnu Abdullah, bahwa seorang lelaki yang sedang sakit dijumpai oleh Abdullah
ibnu Mas'ud yang sedang berlalu di dekatnya. Maka Abdullah ibnu Mas'ud
membacakan ayat berikut di dekat telinganya, yaitu firman Allah SWT.: Maka
apakah kalian mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara
main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya. (Al Mu’minun: 115-L16), hingga
akhir surat. Maka orang tersebut sembuh dengan seketika. Lalu Ibnu Mas'ud
menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah SAW. Maka beliau SAW. bertanya,
"Apakah yang engkau bacakan pada telinganya?" Ibnu Mas'ud
menceritakan ayat-ayat yang dibacanya. Lalu Rasulullah SAW. bersabda:
"بِمَاذَا قَرَأْتَ فِي أُذُنِهِ؟
" فَأَخْبَرَهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنَّ رَجُلًا مُوقنا قَرَأَهَا عَلَى
جَبَل لَزَالَ".
Demi Tuhan Yang jiwaku berada di dalam
genggaman kekuasaan-Nya, seandainya seorang lelaki membacakannya dengan penuh
keyakinan terhadap sebuah bukit, niscaya bukit itu akan lenyap.
Abu Na'im telah meriwayatkan melalui jalur
Khalid ibnu Nizar, dari Sufyan ibnu Uyaynah, dari Muhammad ibnul Munkadir, dari
Muhammad ibnu Ibrahim ibnul Haris, dari ayahnya yang menceritakan bahwa
Rasulullah SAW. mengutus kami dalam suatu sariyyah (pasukan khusus) dan
memerintahkan kami untuk membaca ayat berikut bila berada di petang dan pagi
hari, yaitu firman-Nya: Maka apakah kalian mengira bahwa sesungguhnya Kami
menciptakan kalian secara main-main (saja), dan bahwa kalian tidak akan
dikembalikan kepada Kami? (Al-Mu’minun: 115) Kami selalu membacanya, maka
kami berhasil menang dan memperoleh ganimah serta dalam keadaan selamat.
قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ أَيْضًا: حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ وَهْبٍ الْعَلَّافُ الْوَاسِطِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو المُسَيَّب
سَلَمَةُ بْنُ سَلَامٍ، حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ خُنَيْس ، عَنْ نَهْشَل بْنِ
سَعِيدٍ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ مُزَاحِم، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلم: "أَمَانٌ لِأُمَّتِي
مِنَ الْغَرَقِ إِذَا رَكِبُوا فِي السُّفُنِ: بِسْمِ اللَّهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ،
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالأرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَالسَّماوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
عَمَّا يُشْرِكُونَ، بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي
لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah
menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Wahb Al-Allaf Al-Wasiti, telah menceritakan
kepada kami Abul Musayyab Salim ibnu Salam, telah menceritakan kepada kami Bakr
ibnu Hubaisy, dari Nahsyal ibnu Sa'id, dari Ad-Dahhak ibnu Muzahim, dari
Abdullah ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda: Untuk
keselamatan bagi umatku dari tenggelam bila mereka naik perahu (kapal laut)
ialah (bacaan berikut), "Dengan menyebut nama Allah, Raja yang
sebenarnya. Dan mereka tidak menghargai Allah dengan penghargaan yang
semestinya. Bumi ini seluruhnya kelak di hari kiamat berada dalam genggaman
kekuasaan-Nya dan langit digulung dengan tangan kekuasaan-Nya. Mahasuci Allah
dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan (terhadap-Nya). Dengan
menyebut asma Allah Yang telah memperjalankan-nya (bahtera) dan yang
melabuhkannya, sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
penyayang.”

Tidak ada komentar: