Hadits ke-1 dari 117, BAB 13. PENJELASAN BANYAKNYA JALAN KEBAIKAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN
Hadits ke-1 dari 117, BAB 13. PENJELASAN BANYAKNYA JALAN KEBAIKAN, KITAB : NUZHATUL MUTTAQIEN SYARH RIYADUS SHALIHIN
BAB. 13
PENJELASAN BANYAKNYA JALAN KEBAIKAN
Allah SWT berfirman:
وَمَا تَفۡعَلُواْ مِنۡ خَيۡرٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٞ
“Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”( QS. Al-Baqarah 215)
وَمَا تَفۡعَلُواْ مِنۡ خَيۡرٖ يَعۡلَمۡهُ ٱللَّهُۗ
“Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya” (QS. Al-Baqarah 197)
فمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٖ خَيۡرٗا يَرَهُۥ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.(QS. Al-Zalzalah:7)
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا فَلِنَفۡسِهِۦۖ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, (QS. Al Jasiyah 15)
Adapun hadits-haditsnya banyak sekali, dan tidak terbatas, akan kami sebutkan diantaranya.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ جندب بن جنادة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ؛ قلْتُ يَارسولَ الله أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟، قَالَ؛ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَالجِهَادُ فِي سَبِيلِهِ، قُلْتُ فَأَيُّ الرِّقَابِ أَفْضَلُ؟، قَالَ؛ أَنْفَسُهَا عِنْدَ أَهْلِهَا وأكْثرُهَا ثَمناً، قُلْتُ؛ فَإِنْ لَمْ أَفْعَلْ؟ قَالَ: تُعِينُ ضَايِعًا أَوْ تَصْنَعُ لِأَخْرَقَ، قلت: يارسول الله، أرأيت إن ضُعُفتُ عن بَعض العمل؟، قال: تَكُفُّ شَرِّكَ عن الناس، فَإِنَّهَا صَدَقَةٌ تَصَدَّقُ بِهَا عَلَى نَفْسِكَ . متفق عليه.
"الصانع"بالصاد المهملة، هذا هو المشهور، وروي "ضائعا" بالمعجمة: اي ذاضياع من فقر أو عيل ونحو ذلك، "والاخرق" الذي لا يتقن ما يحاول فعله
HR. Bukhari Fii kitaabil 'itqi ( Bab Ayyuriqaabu afdhal) wa Muslim fiil imaan. (Bab Bayanu kaunul imani biLlahi Ta'aala afdhalul a'mali)
117. Dari Abu Dzar Jundab bin Junadah r.a. berkata: aku bertanya; Ya Rasulallah amal apakah yang paling utama?: Beliau SAW menjawab: "Iman kepada Allah SWT dan berjihad dijalan-Nya", aku bertanya lagi, Pembebasan budak manakah yang paling afdhal?, Beliau SAW menjawab:" yang paling berharga bagi tuannya dan paling tinggi harganya", lalu aku katakan, jika tidak bisa aku lakukan?, Beliau SAW menjawab: "Orang terlantar dibantu atau membantu orang bodoh yang tidak memiliki ketrampilan", akupun berkata, wahai Rasulallah, bukankah engkau lihat bahwa aku lemah atas pekerjaan tersebut?, Beliau SAW pun menjawab:"Kamu cegah keburukan dari manusia, karena itu adalah sedekah yang kamu lakukan untuk dirimu sendiri". HR. Muttafaqun alaih.
((Asshani')) dengan huruf shad yang biarkan, sudah banyak dipahami(maknanya), dan (dhai'an) bermakna yang tertimpa kehilangan (terlantar), akibat kefakiran atau jatuh sakit dsb.dan "Al akhraq" yang tidak jelas pekerjaannya.
Lughatul Hadits;
-Afdhal: Balasan pahala terbanyak di sisi Allah SWT.
-Aljihadu: berjihad memerangi orang kafir dan lainnya dalam rangka menegakkan kalimat Allah SWT dan menolong agama-Nya.
-ArRiqab: Jamak raqabah; seseorang yang dikuaai(budak), maksudnya bahwa membebaskannya atau memerdekakannya merupakan pahala terbanyak.
-Anfusaha: diantara yang paling disukainya, bagus dan disenangi.
-Takuffu: mencegah
-shadaqatun: yaitu seperti pahala sedekah (harta)
Faidah Hasdits:
-Perintah berjihad di jalan Allah SWT dan menafkahkan harta yang dicintai, karena balasanya sesuai kadar yang dilakukannya, sesuai kadar nilainya.
-Perintah untuk membantu seseorang yang membutuhkan pertolongan, yang menyebabkan ia lemah, dan tidak bisa bangkit dari kelemahannya.
-Wajib mencegah atas keburukan orang lain, dan itu tidak jauh beda pahalanya dengan bersedekah dan sama telah berbuat kebaikan.
-Iman kepada Allah SWT adalah pokok benarnya amal perbuatan dan diterimanya oleh Allah SWT, dan amal-amal shaleh merupakan buah dari keimanan
-Islam sangat mendukung dalam masalah pembebasan perbudakan manusia.

Tidak ada komentar: