Lanjutan Tafsir QS. Al-Baqarah, ayat 186 Ibnu Katsir (2-Habis)
Imam Abu Ja'far At-Tabari di dalam kitab
tafsirnya mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yunus ibnu Abdul A'la, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Abu Sakhr,
bahwa Yazid ibnu Abdullah ibnu Qasit telah menceritakan kepadanya, dari Urwah
ibnuz Zubair, dari Siti Aisyah r.a. yang pernah mengatakan bahwa tidak
sekali-kali seorang hamba yang mukmin berdoa kepada Allah memohon sesuatu, lalu
doanya itu disia-siakan, sebelum disegerakan baginya di dunia atau ditangguhkan
baginya untuk di akhirat, selagi dia tidak tergesa-gesa atau putus asa. Urwah
bertanya, "Wahai bibi, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa dan putus
asa itu?" Siti Aisyah menjawab, "Dia mengatakan, 'Aku telah meminta,
tetapi tidak diberi; dan aku telah berdoa, tetapi tidak dikabulkan'."
Ibnu Qasit mengatakan pula bahwa ia pernah
mendengar Sa'id ibnul Musayyab mengatakan hal yang serupa dengan apa yang
dikatakan oleh Siti Aisyah r.a.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ:
حَدَّثَنَا حَسَنٌ، حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعة، حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ عَمْرٍو،
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الحُبُليّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو،
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى الله عليه وسلم قال: "الْقُلُوبُ أَوْعِيَةٌ،
وَبَعْضُهَا أَوْعَى مِنْ بَعْضٍ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ
فَاسْأَلُوهُ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ، فَإِنَّهُ لَا يَسْتَجِيبُ
لِعَبْدٍ دَعَاهُ عَنْ ظَهْرِ قَلْبٍ غَافِلٍ"
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Luhai'ah, telah
menceritakan kepada kami Bakr ibnu Amr, dari Ibnu Abdur Rahman Al-Jaili, dari
Abdullah ibnu Amr, bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda: Hati manusia itu
bagaikan wadah, sebagian di antaranya lebih memuat daripada sebagian yang lain.
Karena itu, apabila kalian meminta kepada Allah, hai manusia, mintalah
kepada-Nya, sedangkan hati kalian merasa yakin diperkenankan; karena
sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan bagi hamba yang berdoa kepada-Nya
dengan hati yang lalai.
قَالَ ابْنُ مَرْدُويه: حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ أَيُّوبَ، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بن إبراهيم بن
أبيَّ بن نافع ابن مَعْدِ يكَرِبَ بِبَغْدَادَ، حَدَّثَنِي أُبَيُّ بْنُ نَافِعٍ،
حدثني أبي نَافِعِ بْنِ مَعْدِ يكَرِبَ، قَالَ: كُنْتُ أَنَا وَعَائِشَةُ سألتُ
رسولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْآيَةِ: أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ قَالَ: "يَا رَبِّ، مَسْأَلَةُ عَائِشَةَ".
فَهَبَطَ جِبْرِيلُ فَقَالَ: اللَّهُ يُقْرِؤُكَ السَّلَامَ، هَذَا عَبْدِي
الصَالِحٍ بِالنِّيَّةِ الصَّادِقَةِ، وقلبُه نَقِيٌّ يَقُولُ: يَا رَبِّ،
فَأَقُولُ: لَبَّيْكَ. فَأَقْضِي حَاجَتَهُ.
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Muhammad ibnu Ishaq ibnu Ayyub, telah menceritakan kepada kami
Ishaq ibnu Ibrahim ibnu Abu Nafi' ibnu Ma'di Kariba di Bagdad, telah
menceritakan kepadaku Ibnu Abu Nafi' ibnu Ma'di Kariba yang mengatakan bahwa ia
dan Siti Aisyah r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. mengenai makna
firman-Nya: Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa
kepada-Ku. (Al-Baqarah: 186) Maka Rasulullah SAW. bersabda, "Wahai
Tuhanku, ini adalah pertanyaan Aisyah?" Maka turunlah Malaikat Jibril
dan berkata: Allah menyampaikan salam-Nya kepadamu, ada seorang hamba-Ku yang
saleh, dengan niat yang benar dan hatinya bersih mengatakan, "Wahai
Tuhanku." Maka Aku berfirman, "Labbaika," lalu Aku penuhi
permintaannya.
Akan tetapi, hadis ini garib bila ditinjau dari
sanad ini.
وَرَوَى ابْنُ مَرْدُويه مِنْ
حَدِيثِ الْكَلْبِيِّ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: حَدَّثَنِي
جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَرَأَ: وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ الْآيَةَ. فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "اللَّهُمَّ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ، وتوكَّلْتَ بِالْإِجَابَةِ،
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، لَبَّيْكَ إِنَّ
الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ، وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، أَشْهَدُ أَنَّكَ
فَرْدٌ أَحَدٌ صَمَد لَمْ تَلِدْ وَلَمْ تُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَكَ كُفُوًا
أَحَدٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ وَعْدَكَ حَقٌّ، وَلِقَاءَكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةَ حَقٌّ،
وَالنَّارَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا، وَأَنْتَ تَبْعَثُ
مَنْ فِي الْقُبُورِ"
Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari hadis
Al-Kalbi, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, telah menceritakan kepadaku Jabir
ibnu Abdullah, bahwa Nabi SAW. pernah membacakan firman-Nya: Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa
kepada-Ku. (Al-Baqarah: 186), hingga akhir ayat. Maka Rasulullah SAW.
bersabda: ya Allah, Engkau memerintahkan untuk berdoa dan aku bertawakal
dalam masalah pengabulannya. Kupenuhi seruan-Mu, ya Allah, kupenuhi seruan-Mu,
kupenuhi seruan-Mu, tiada sekutu bagimu, kupenuhi seruan-Mu. Sesungguhnya
segala puji dan nikmat hanyalah milik-Mu dan begitu pula semua kerajaan, tiada
sekutu bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa Engkau tiada tandingan lagi Maha Esa,
bergantung kepada-Mu segala sesuatu, tidak beranak dan tidak diperanakkan,
serta tiada seorang pun yang setara dengan-Mu. Aku bersaksi bahwa janji-Mu
adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka
adalah benar, dan hari kiamat pasti akan datang tanpa diragukan lagi, dan
Engkaulah yang akan membangkitkan manusia dari kuburnya.
قَالَ الْحَافِظُ أَبُو بَكْرٍ
الْبَزَّارُ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ يَحْيَى الْأَرْزِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ
يَحْيَى القُطَعي قَالَا حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ مِنْهال، حَدَّثَنَا
صَالِحٍ المُرِّي، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ،
وَاحِدَةٌ لَكَ وَوَاحِدَةٌ لِي، وَوَاحِدَةٌ فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ؛ فَأَمَّا
التِي لِي فَتَعْبُدُنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا، وَأَمَّا التِي لَكَ فَمَا
عملتَ مِنْ شَيْءٍ وَفَّيْتُكَه وَأَمَّا التِي بَيْنِي وَبَيْنَكَ فَمِنْكَ
الدُّعَاءُ وَعَلِيَّ الْإِجَابَةُ"
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah
menceritakan pada kami Al-Hasan ibnu Yahya Al-Azdi dan Muhammad ibnu Yahya
Al-Qat'i; keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hajjaj ibnu
Minhal, telah menceritakan kepada kami Saleh Al-Mari, dari Al-Hasan, dari Anas,
dari Nabi SAW. yang bersabda: Allah SWT berfirman, "Hai anak Adam, satu
hal untukmu, dan satu hal untuk-Ku, serta satu hal lagi antara Aku dan kamu.
Adapun hal yang untuk-Ku ialah kamu harus menyembah-Ku, janganlah kamu
persekutukan Aku dengan sesuatu pun. Dan adapun yang bagimu ialah semua hal
yang kamu lakukan atau amal apa pun, maka Aku pasti menunaikan (pahala)nya
kepadamu. Dan adapun yang antara Aku dan kamu ialah kamu berdoa dan Aku yang
memperkenankan (mengabulkan).
Penyisipan anjuran untuk berdoa di antara
hukum-hukum puasa ini mengandung petunjuk yang menganjurkan agar berdoa dengan
sekuat tenaga di saat menyempurnakan bilangan Ramadan, dan bahkan di setiap
berbuka. Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud At-Tayalisi di dalam
kitab Musnad-nya:
حَدَّثَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ
الْمَلِيكِيُّ، عَنْ عَمْرو -هُوَ ابْنُ شُعَيْبِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو،
قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يقول: "لِلصَّائِمِ
عِنْدَ إِفْطَارِهِ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ". فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
عَمْرٍو إِذْ أَفْطَرَ دَعَا أَهْلَهُ، وَوَلَدَهَ وَدَعَا
telah menceritakan kepada kami Abu Muhammad
Al-Mulaiki, dari Amr (yakni Ibnu Syu'aib ibnu Muhammad ibnu Abdullah ibnu Amr),
dari ayahnya, dari kakeknya (yakni Abdullah Ibnu Amr) yang telah menceritakan
bahwa ia pernah mendengar Nabi SAW. bersabda: Bagi orang puasa di saat
berbukanya ada doa yang dikabulkan. Tersebutlah bahwa Abdullah ibnu Amr
selalu berdoa untuk keluarga dan anaknya; begitu pula anak dan keluarganya,
sama-sama berdoa ketika berbuka puasa.
Abu Abdullah Muhammad ibnu Yazid ibnu Majah di
dalam kitab sunannya;
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ،
أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ
الْمَدَنِيِّ، عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكة، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَمْرو، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ
لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوةً مَا تُرَدّ". قَالَ عَبْد اللَّهِ بْنُ
أَبِي مُليَكة: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرو يَقُولُ إِذَا أَفْطَرَ:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ التِي وسعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ
تَغْفِرَ لِي .
telah mengatakan, telah menceritakan kepada
kami Hisyam ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim,
dari Ishaq ibnu Abdullah Al-Madani, dari Ubaidillah ibnu Abu Mulaikah, dari
Abdullah ibnu Amr yang menceritakan bahwa Nabi SAW. pernah bersabda: Sesungguhnya
bagi orang puasa di saat berbukanya terdapat doa yang tidak ditolak
(untuknya). Ubaidillah ibnu Abu Mulaikah mengatakan, ia pernah mendengar
Abdullah ibnu Amr selalu mengucapkan doa berikut bila berbuka: Ya Allah,
sesungguhnya Aku memohon demi rahmat-Mu yang memuat segala sesuatu, sudilah
kiranya Engkau mengampuniku.
Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad, Sunan
Turmuzi, Nasai, dan Ibnu Majah disebutkan sebuah hadis dari Abu Hurairah, bahwa
Rasulullah SAW. pernah bersabda:
" ثَلَاثَةٌ لَا
تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حتى يُفْطِرَ،
وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ دُونَ الْغَمَامِ يَوْمَ
الْقِيَا
مَةِ، وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَيَقُولُ: بعزتي لأنصرنك
ولو بعد حين"
Ada tiga macam orang yang doanya tidak ditolak,
yaitu imam yang adil, orang puasa hingga berbuka, dan doa orang yang teraniaya
diangkat oleh Allah sampai di bawah gamam (awan) di hari kiamat nanti, dan
dibukakan baginya semua pintu langit, dan Allah berfirman, "Demi
kemuliaan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu, sekalipun sesudahnya.”

Tidak ada komentar: